Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 09 September 2022 | 12:19 WIB
Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menggeledah kamar kos di Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod Denpasar Barat, pada Rabu 7 September 2022. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Dari penggeledahan yang dilakukan Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror pada kamar kos di Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod, Denpasar Barat, pada Rabu 7 September 2022, ditemukan bahwa kamar kos terduga teroris, Firdaus ditempati bersama istrinya DYA dan dua anaknya.

Sebelumnya 10 personel Densus 88 menggeledah kamar kosnya dan disita golok dan anak panah serta buku jihad.

Penggeledahan ini merupakan buntut kelanjutan dari penangkapan Firdaus (30) di Pertigaan Jalan Pancasila tepatnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa 6 September 2022 sekira pukul 10.00 WIB.

"Sehari terduga teroris Firdaus ditangkap, Densus 88 langsung geledah kamar kosnya di Jalan Satelit," bisik sumber dilapangan Kamis 8 September 2022 sebagaimana diwartakan beritabali.com -jaringan suara.com.

Tim Densus 88 juga menginterogasi Basuki (65) dan Siti Juariah (59) yang merupakan bapak dan ibu dari Firdaus. Akan tetapi belum diketahui apa hasil interogasi tersebut.

Salah seorang keluarga Firdaus menyebutkan, dia sudah mengenal Firdaus sejak kecil hingga menikah dengan DYA. Sementara rumah kos di Jalan Satelit sudah 6 bulan lalu tidak ditempati Firdaus bersama keluarganya.

 "Dia itu teman kecil saya. Setelah dewasa dan menikah, Firdaus berubah sifat jadi tertutup dan pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga," ungkap sumber yang enggan disebut namanya itu, pada Kamis 8 September 2022.

Menurutnya, Firdaus mengikuti aliran keras. Ia juga mengikuti demontrasi Presidium Alumni 212 (PA 212) di Jakarta bersama ormas FPI beberapa tahun lalu sebelum ormas itu dibubarkan pemerintah.

"Setahu saya dia pernah kerja di Bima NTB dan pernah ikut demo bersama PA 212 di Jakarta. Saya tidak yakin anak saya terlibat teroris," bebernya.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Dan Angin Kencang di Bali Hari Ini

Sedangkan ibu kandung Firdaus yakni Siti Juariah yang tinggal di Jalan Satelit mengaku tidak menyangka kalau anak keduanya terlibat terorisme. Padahal semasa kecil hingga menikah, Firdaus tidak pernah melihat anaknya ikut aliran keras.

Siti pun kaget mendapat kabar dari menantunya DYA terkait penangkapan anaknya tersebut. Dijelaskanya, ada 10 personel Polisi yang datang ke TKP dan melakukan penggeledahan, pada Rabu 7 September 2022. Dari penggeledahan itu Polisi menyita golok, anak panah, dan buku jihad.

Firdaus diketahui bekerja pada satu perusahaan alat berat. Sebelum Firdaus berangkat ke Lumajang, Jawa Timur, Firdaus kerja di Bima, Nusa Tenggara Barat.

"Kalau di Bima Firdaus mengerjakan proyek irigasi, air minum, dan embung," ujarnya.

Setelah dari Bima, Firdaus kembali dipercayakan oleh perusahaannya untuk bekerja di Lumajang. Kemudian, lulusan Program Studi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bali, itu mengerjakan proyek 2.000 unit rumah.

"Sebelum ke Lumajang enam bulan lalu, dia sempat seminggu di Bali. Pas berangkat ke Lumajang, dia bawa dengan istri dan anaknya," ungkapnya lirih.

Load More