SuaraBali.id - Wakil Presiden RI Maruf Amin membuka kegiatan Indonesia SDGs Corporate Summit 2022 yang diadakan di Kuta, Bali pada Selasa (6/9/2022). Dalam pembukaannya, Wapres menyatakan dukungannya terhadap langkah para korporat dalam mendukung tercapainya SDGs.
“Upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan di berbagai negara sedang menghadapi tantangan berat imbas dari krisis ekonomi global. Di Indonesia kebutuhan pendanaan SDGs masih terdapat celah yang cukup besar,” tutur Maruf Amin pada Selasa (6/9/2022).
Selain itu, Maruf Amin juga menyebutkan pandemi Covid-19 telah membuat misi pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan 4 tahun menjadi tidak berarti. Ia menyebut pasca pandemi sebanyak 97 juta orang di dunia tercatat dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Namun menurutnya, pemerintah telah berupaya untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia yang merupakan salah satu target SDGs.
Baca Juga: Wisman yang Mendarat Langsung ke Lombok Jarang, Padahal Penerbangan Sudah Lama Dibuka
“Guna mengentaskan kemiskinan, pemerintah telah mengedepankan kebijakan perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, selain itu mengurangi kemiskinan menjadi 10,4% per Maret 2021,” ujarnya.
Lebih lanjut Maruf Amin menyebutkan bahwa upaya tersebut juga untuk menyasar masyarakat dalam kemiskinan ekstrim sebesar 4%. Bahkan, ia menyatakan akan menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 nanti.
“(Upaya tersebut) juga untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim sebesar 4%. Terlebih bersama Bapak Presiden telah menetapkan target penghapusan kemiskinan ekstrim pada 2024,” tambahnya.
Untuk itu Ma'ruf Amin juga menginginkan adanya integrasi, sinergi, dan kolaborasi dari program dari berbagai pihak agar target tersebut bisa tercapai.
Sementara itu, Board Advisor ISCOS Siti Nur Azizah Ma'ruf juga menyatakan program ini memiliki tujuan besar untuk mengentaskan kemiskinan pada tahun 2030 nanti.
Baca Juga: Kereta Listrik Bali Rencananya Akan Ambil Rute Perdana Bandara Ngurah Rai Seminyak
“Upaya besar dari forum ini adalah bagaimana saat 2030 nanti bisa tercapai no poverty yang cukup besar tadi,” ujar Siti.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo dan Gibran Ikut Berduka Titiek Puspa Meninggal Dunia: Inspirasi Lintas Generasi!
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya