Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 07 September 2022 | 07:00 WIB
Penumpang di ruang tunggu Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (11/5/2022) (ANTARA/Humas Bandara Lombok)

SuaraBali.id - Kedatangan turis yang langsung mendarat ke Bandara Lombok hingga saat ini masih landau atau biasa-biasa saja. Padahal Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat sudah melayani penerbangan internasional sejak jauh-jauh hari.

Sampai saat ini kebanyakan turis yang datang ke Bandara Lombok adalah mereka yang datang dari Jakarta dan Bali. Hal ini menyebabkan penerbangan internasional di Bandara Lombok tak kunjung meningkat.

Keadaan ini disampaikan oleh General Manager Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid (BIZAM), Rahmat Adil Indrawan yang mengatakan bahwa pihaknya belum puas dengan jumlah kedatangan turis yang langsung mendarat ke Bandara Lombok.

"Jadi, turis yang datang ke Bandara Lombok adalah mereka yang datang dari Jakarta dan Bali. Wisatawan tersebut tidak langsung datang menuju ke Lombok, tapi melalui Jakarta dan Bali dulu," ujar mantan Manajer Operasional Bandara Ngurah Bali ini di Bandara Lombok, akhir pekan lalu sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Padahal penerbangan langsung turis langsung ke Lombok akan sangat berdampak bagi perekonomian dan pariwisata.

Oleh karena itu ia mengharapkan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemprov NTB dengan Pemprov Bali.

"Antara Bali dan Lombok itu memiliki jarak hanya sekitar 150 kilometer. Sehingga antara Lombok dan Bali, semestinya tidak perlu ada persaingan," ujarnya.

Menurutnya Lombok dan Bali  memiliki pasar dan keunikan masing-masing.

"Keindahan pulau Lombok masih sangat alami dan original. Hal ini tentu menjadi keistimewaan yang tidak dimiliki oleh pulau Bali," jelasnya.

Menurutnya, keindahan pulau Lombok yang masih original merupakan market yang tidak banyak dimiliki oleh daerah-daerah lainnya, sehingga penting untuk terus dikembangkan.

Load More