Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 05 September 2022 | 14:45 WIB
Potret Putri Candrawati (Instagram/@divpropampolri)

SuaraBali.id - Dugaan dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi di Magelang diusut polisi berdasarkan hasil temuan Komnas HAM.

Namun demikian untuk membuktikannya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan bahwa di lokasi yang diduga terjadi pelecehan seksual di Magelang tidak terdapat CCTV.

“Tidak ada CCTV di rumah Magelang,” ujar Dirtipidum saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022) sebagaimana dilansir PMJNews.

Sehingga tak ada informasi lebih lanjut dari hasil pengusutan dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo.

Sebelumnya Komnas HAM menjelaskan temuan dari penyelidikan berkenaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Jakarta, pada Kamis (1/9/2022) siang.

"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing. Yang mempunyai latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual di Magelang," terang Komisioner Komnas HAM M Beka Ulung Hapsara, Senin (5/9/2022).

Beka menyebut bahwa peristiwa pembunuhan tersebut tidak bisa dijelaskan secara detail, lantaran ada banyak hambatan yakni berbagai tindakan obstruction of justice.

Komnas HAM pun menyerahkan laporan serta rekomendasi hasil pemantauan sekaligus penyelidikan dari kasus pembunuhan Brigadir J kepada kepolisian hari ini, Kamis (1/9/2022).

Dinilai Tak Masuk Akal

Irma Hutabarat kembali menyampaikan pendapatnya mengenai dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Tanggapan ini termuat dalam unggahan video akun @berita_gosip di jejaring media sosial Instagram.

"Gini, tadi kan saya bilang yang namanya korban itu adalah orang yang menderita karena kekerasan. Yang mati namanya Joshua Hutabarat," buka Irma Hutabarat dipetik Suara.com, Senin (05/09/2022).

Irma Hutabarat menilai bahwa pelaku biasanya yang berupaya untuk menghilangkan barang bukti.

"Pada tanggal 10 Komnas HAM mengatakan bahwa tidak bisa ditemukan pembicaraan sebelum tanggal 10. Siapa yang mengganti? Putri," tutur aktivis yang membela keluarga Brigadir J ini.

"Apakah ada CCTV di Magelang? Tidak ada. Apakah ada visum et repertum? Tidak ada," lanjutnya.

Irma Hutabarat bahkan heran karena tidak ada pengaduan ke polisi soal pelecehan seksual ketika berada di Magelang.

Selain itu dirinya pun mencurigai sosok Putri yang merupakan istri jenderal bintang dua sehingga bisa sewaktu-waktu telepon untuk mengangkut siapapun yang menyenggolnya.

Namun, Putri Candrawathi malah tak melakukan tindakan tersebut, sehingga membuatnya heran dan menyebut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J itu tidak masuk akal.

Load More