“Banjir terjadi ratusan kali per tahun dan banyak sekali kerusakan. Yang orang-orang butuhkan adalah pengingat jika banjir datang ke mereka,” lanjutnya.
Ada banyak variable untuk memprediksi kapan banjir akan terjadi, maka diperlukan Machine Learning (ML) dan teknologi untuk memprediksinya. Hal inilah yang bisa diselesaikan oleh AI. AI dikombinasikan dengan ilmu pengetahuan untuk mempelajari tentang hidrologi untuk mengetahui tinggi air sungai dan lain sebagainya.
Menurutnya lagi, AI dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, tapi untuk benar-benar memahami apa kegunaan AI, maka harus dipahami dulu ilmunya. Meskipun menurutnya, untuk konteks banjir ini saja belum cukup karena kondisi dan jenis tanah yang berbeda.
Sehingga aspek lainnya yang diperlukan adalah untuk belajar dari pengalaman banjir.
Baca Juga: Cara Mengubah Teks Menjadi Suara Google untuk Video Tiktok, Anti RIbet!
“Dengan mengumpulkan beberapa informasi tersebut kita bisa mengirimkan notifikasi kepada ratusan juta orang dengan peringatan seperti “ada banjir datang ke arahmu” 8 jam atau lebih sebelum kejadian. Kita bisa memprediksi level air dengan dengan hingga keakurartan 10 cm,” jelas pria asal Israel ini.
Menurutnya dengan cara ini seseorang bisa benar-benar menggunakan informasi tersebut seiring dengan meningkatnya potensi global warming.
Yossi melanjutkan bahwa AI juga bisa mendeteksi tsunami, yang mana ini sangat menjanjikan di masa depan untuk mendapatkan peringatan dini tentang bencana alam. Ini dipandang akan menjadi hal besar di Indonesia.
“Saya merasa penggunaan AI untuk bencana alam cukup penting. Karena yang kita coba lakukan adalah mendapatkan prediksi kejadian dan mengidentifikasi tanda-tanda awal yang bisa membantu. Ini sebenarnya adalah tema yang umum, yang bisa juga diberlakukan pada iklim atau bencana alam dan juga bisa untuk Kesehatan,” terangnya.
Ia menekankan bahwa ini merupakan upaya mengidentifikasi hal-hal lebih dulu untuk membuat peringatan agar kita bisa benar-benar mengambil aksi.
Baca Juga: Trending, Miracle in Cell No.7 jadi Kata Kunci yang Lagi Dicari di Google, Kisahkan Apa ya?
Berita Terkait
-
Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Tak Hanya di China, Realme GT 7 Bakal Rilis ke Pasar Global
-
Ngeri! 3 Dokter Tersesat di Hutan Gegara Google Maps, Ini Kronologinya
-
Samsung Hadirkan Fitur Kamera Anyar di One UI 7.0, Salah Satunya Mirip iPhone
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum