Selain itu juga menghilangkan mobil dari distrik dengan kepadatan tinggi dengan cara membuat zona pejalan kaki bebas mobil dan membatasi kendaraan pada hari-hari tertentu dalam seminggu atau memberikan tarif.
Penerapan EIE di Indonesia ini memang sudah ada di NTB. Sayangnya, belum ada di daerah lainnya. Hal ini dibenarkan juga oleh VP Google Engineering & Research Yossi Matias saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (4/9/2022).
“Tentu kami ingin merambah ke kota-kota dan negara2 lain. Sangat jelas jika kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk memberikan informasi dimana mereka bisa benar-benar mendapatkan update tentang apa yg terjadi di Indonesia,” jelas pakar AI yang telah banyak memimpin inovasi produk dan teknologi global tersebut.
Menurut ilmuwan yang juga Managing Director Google Center di Israel ini, dengan adanya teknologi ini pemerintah setempat bisa mendapatkan gambaran tentang kondisi lingkungannya dan tindak lanjut dari Dinas Kesehatan untuk solusinya.
Baca Juga: Cara Mengubah Teks Menjadi Suara Google untuk Video Tiktok, Anti RIbet!
Ia juga berujar bahwa teknologi AI juga digunakan dalam memprediksi bencana alam, seperti halnya banjir dan gempa bumi.
Artificial Inteligence Untuk Memprediksi Bencana
Penggunaan pemodelan kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI) sudah banyak diterapkan dalam berbagai hal. Terutama kini soal lingkungan dan penanggulangan bencana contohnya penggunaan Flood Forecasting, sebuah sistem untuk memberi peringatan tentang banjir.
Sistem ini pun sudah dipergunakan di India dan Bangladesh sejak tahun 2018.
“Flood Forecasting tidak akan mungkin terjadi tanpa AI, salah satu contoh adalah kegunaan flood forecasting yang bisa memberi informasi orang-orang akan bencana alam, gempa, dan lain-lain,” ujarnya.
Baca Juga: Trending, Miracle in Cell No.7 jadi Kata Kunci yang Lagi Dicari di Google, Kisahkan Apa ya?
Ia mengamati bahwa seringkali bencana yang menghancurkan selalu dengan peringatan yang terlambat karena informasi tidak datang di waktu yang tepat.
Berita Terkait
-
Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
-
Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis
-
Tak Hanya di China, Realme GT 7 Bakal Rilis ke Pasar Global
-
Ngeri! 3 Dokter Tersesat di Hutan Gegara Google Maps, Ini Kronologinya
-
Samsung Hadirkan Fitur Kamera Anyar di One UI 7.0, Salah Satunya Mirip iPhone
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum