Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 09 Agustus 2022 | 07:12 WIB
Wisata pantai di Sanya, China, yang dikenal sebagai "Hawaii China". [ANTARA/Tangkapan layar YouTube]

SuaraBali.id - China kembali melakukan penguncian wilayah (lockdown) setelah komisi kesehatan setempat mengkonfirmasi 801 kasus COVID-19. Akibatnya lebih dari 80.000 turis terjebak di Sanya, sebuah kota resor pesisir di Provinsi Hainan, China.

Sanya yang lebih dikenal sebagai Hawaii-nya China ini telah mendaftarkan 801 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 409 infeksi tanpa gejala. Hal ini seperti yang dilaporkan komisi kesehatan Provinsi Hainan.

Adapun kasus itu terjadi mulai tanggal 1 hingga 7 Agustus 2022.

Satuan tugas dibentuk untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh lebih dari 80.000 turis yang terdampar di kota itu, seperti pengembalian uang perjalanan.

Kota juga telah memerintahkan hotel untuk menawarkan diskon 50 persen untuk tamu yang terdampar.

Petugas medis bekerja sepanjang waktu di lokasi pengujian asam nukleat di seluruh kota. Wei Dixia, kepala perawat di Rumah Sakit Rakyat Sanya, mengatakan tempat tes COVID-19 di rumah sakitnya buka 24 jam sehari dan mengambil sampel sekitar 4.000 orang per hari.

Proses penyaringan menjadi lebih efisien, dengan hasil sekarang dikeluarkan enam hingga delapan jam setelah tes, kata Wei.

Sebanyak 33 hotel dengan lebih dari 6.900 kamar telah ditetapkan sebagai tempat isolasi untuk kontak dekat dan sub-dekat kasus COVID-19, menurut Ji Duanrong, sekretaris jenderal Pemerintah Kota Sanya.

Pada hari Sabtu, Sanya menetapkan 168 area berisiko tinggi untuk COVID-19 dan 67 sebagai berisiko sedang. Kota ini juga telah membentuk satuan tugas untuk memastikan pasokan makanan dan kebutuhan bagi penduduk yang tinggal di bawah manajemen tertutup, kata Ji. (ANTARA)

Load More