SuaraBali.id - Penumpang asal Indonesia yang tiba di Bandara Perth kini harus berjalan melintasi keset sanitasi yang diisi dengan asam sitrat. Upaya ini merupakan langkah biosekuriti terbaru dan terkuat yang diambil pemerintah Australia.
Cara ini dilakukan untuk mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia menyebar ke Australia.
Tak hanya di Perth, keset ini akan digunakan di semua negara bagian, digelar untuk pertama kalinya di Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat, Senin kemarin (26/7/2022) untuk penumpang yang tiba dari Bali.
Adapun pelaku perjalanan dari Indonesia, Daniel del Borrello, mengatakan prosesnya cepat dan mudah.
"Yang harus Anda lakukan hanyalah berjalan melewati keset hitam dan membiarkannya membersihkan sepatu Anda. Sebenarnya cukup bagus, [hitung-hitung] membersihkan sepatu gratis," katanya.
"Prosesnya kira-kira lima detik."
Bahkan penumpang yang memakai sandal jepit sepertinya tidak mempermasalahkan prosedur tersebut.
Kepala Sekolah Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Murdoch, Dr Henry Annandale, mengatakan keset ini juga merupakan pengingat yang baik bagi orang-orang untuk membersihkan alas kaki mereka jika mereka berada di luar negeri.
"Penting bagi Anda untuk mencoba dan membersihkan sepatu sebelum berjalan di atasnyadan ketika Anda berjalan, Anda harus berdiri sebentar di atasnyasebelum berjalan lagi," katanya kepada ABC Radio Perth.
"Tidak ada dekontaminasi yang 100 persen efektifdalam waktu singkat."
"Orang-orang juga perlubertanggung jawab membersihkan kotoran dari sepatu mereka."
Dr Annandale mengatakan jejak virus aktif dapat ditemukan pada alas kaki tujuh hingga 11 minggu kemudian dan bertahan lebih lama dalam suhu yang lebih dingin.
Namun, dia mengatakan perhatian utama adalah dari orang-orang yang membawa produk hewani dan bahan makanan yang terkontaminasi.
Premier Australia Barat,Mark McGowan, menyambut baik pemasangan keset-keset tersebut di bandara.
Di satu sisi McGowan mengatakan ancaman penyakit kuku dan muluttidak boleh dilebih-lebihkan, tetapi ia jugamendesak para pelaku perjalanan untuk juga bertanggung jawab.
"Saya kira ini belum banyak diketahui, tapi penyakit mulut dan kuku mewabah di Vietnam, Malaysia, Thailand, dan puluhan negara lain di dunia yang menjadi tujuan turis Australia," katanya.
Menurutnya itu salah satu risiko yang ada di luar sana dan selalu ada, tetapi sisi baiknya adalah ada langkah yang diambil untuk mengatasinya.
"Kita perluwarga Australia yang pulanguntuk mengambil tindakan pencegahan, kita mau orang-orang ini untuk melakukan hal yang benar: jangan membawa produk hewani, alas kaki dan pakaian Anda yang mungkin ada di tas Anda harus dipastikan semuanya bersih." tandasnya.
Berita Terkait
-
Sikat Australia 3-1, Indonesia Tatap Babak Semifinal Piala AFF Futsal 2024
-
Lowongan Kerja ke Australia serta Kualifikasi yang Dibutuhkan
-
2 Pendekatan Australia yang Bisa Ditiru Timnas Indonesia Demi Jegal Jepang
-
Siapa Brandon Wilson? Pemain Australia Janji Pakai Jersey Timnas Indonesia Andai Garuda ke Piala Dunia 2026
-
Apa itu Working Visa Holiday? Bisa Liburan ke Luar Negeri Sambil Mengumpulkan Uang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund