"Sebelumnya kami ngontrak sana sini baru dipindah ke Transito, kalau dihitung kami sudah 20 tahun di sini," aku Munawaroh saat ditemui di pengungsian, Sabtu (23/7/2022).
Munawaroh menceritakan kerinduannya yang mendalam, pasalnya di Lotim ia harus meninggalkan rumah ukuran 11x10 meter dengan luas tanah enam are. Bukan hanya rumah, ibunda pun harus ia tinggalkan berpuluh-puluh tahun.
"Rumah itu sekarang dikontrakan", katanya.
Namun kini ia merasa cukup lega sebab jika ada hajatan dan keperluan keluarga di Lotim, ia bersama dua orang anaknya dapat berkunjung ke kampung halamannya tersebut.
Namun jika hajatan dan keperluan sudah selesai, ia harus kembali ke pengungsian yang menyerupai kos-kosan berderet. Tiap bilik berukuran 3×3 meter persegi.
"Kalau dibilang rindu sih, rindu (kampung halaman) namanya juga ari-ari ada di sana", keluhnya.
Ia bermimpi memiliki keinginan untuk memiliki rumah pribadi semisal BTN (rumah subsidi). Sebab jika kembali ke kampung halaman harus memulai dari nol.
"Berharap bisa keluar dari sini kalau anak-anak udah besar", mimpinya.
Senada dengan itu, Nur Aini juga mengaku rindu dengan tanah kelahiran di Selong, Kecamatan Selong, Lotim.
Baca Juga: Videonya Sempat Viral, Bule Spanyol dari Bali Dikira Jadi Pengamen di Mandalika
Ibu beranak empat ini harus membesarkan buah hatinya di pengungsian. Betapa tidak, sebelum ke Transito juga harus tinggal di sebuah kontrakan.
"Saya dari tahun 2006 disini", katanya.
Meskipun tinggal di pengungsian, Aini bersyukur anak pertamanya bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
"Mereka semuanya bersekolah", katanya.
Aini juga mengakui sering mengunjungi daerah asal. Meskipun dalam waktu yang cukup singkat. Seiring berjalannya waktu, beberapa pengungsian dibantu keluarga tinggal di luar kota.
Para pengungsi ini pun berharap suatu saat kehidupan mereka akan berubah lebih baik, merasakan bermasyarakat tanpa prasangka dan terwujudnya mimpi untuk kembali kepada handai taulan di kampung halaman.
Berita Terkait
-
Di Balik Senyum di Posko Pengungsian, Perempuan Sumatra Menanggung Beban Sunyi yang Berat
-
PSIM Yogyakarta Dapat Kabar Baik, Donny Warmerdam Segera Comeback Pascacedera
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Antara Pasir yang Berjalan: Cerita Ketangguhan dari Pesisir Selatan Lombok
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal