Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 22 Juli 2022 | 18:12 WIB
Fitri Salhuteru ditemui di rumah sahabatnya, Nikita Mirzani di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (14/7/2022). [Rena Pangesti/Suara.com]

SuaraBali.id - Sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru diduga menyindir polisi yang belum juga menjemput paksa Nindy Ayunda, terlapor dalam kasus penyekapan.

Fitri Salhuteru bahkan membandingkan kasus penyekapan Nindy dengan kasus ITE Nikita Mirzani yang kini telah naik ke tingkat penyidikan. Malah Nikita Mirzani bahkan sudah dijemput paksa oleh petugas dari Polres Serang Kota, Kamis (21/7/2022) kemarin.

"Ada yang tiga kali mangkir hanya dikeluarkan surat penjemputan. (tapi) nggak dijemput juga," tulis Fitri di Instagram, Jumat (22/7/2022).

Menurut Fitri Salhuteru, Nikita Mirzani baru satu kali mangkir panggilan. Tapi Polres Serang Kota sudah bergerak cepat dan menangkapnya kemarin.

Baca Juga: Nikita Mirzani Terancam 12 Tahun Penjara, Pengacara Dito Mahendra : Tuduhannya Serius

"Saya rakyat hanya berpendapat," ungkap Fitri.

Menurutnya kasus Nindy Ayunda sebenarnya lebih berat. Namun nyatanya dia merasa, Nikita Mirzani lebih dianggap sebagai pelaku kriminal luar biasa.

"Pasal penyekapan diperlakukan istimewa, pasal ITE diperlakukan bak teroris. Miris," tulisnya sambil menggaungkan tagar #polisipilihkasih.

Kasus Nikita Mirzani dan Nindy Ayunda memang berbeda. Tapi keduanya saling bersinggungan.

Nikita Mirzani dilaporkan kasus ITE oleh Dito Mahendra, pacar dari Nindy Ayunda.

Sementara Nindy terjerat kasus penyekapan mantan sopirnya, Sulaiman. Dito di kasus Nindy berstatus saksi.

Load More