SuaraBali.id - Ditemukannya Balita berinisial N di daerah Sidakarya, Denpasar dengan tubuh penuh luka dan lebam dan kaki yang patah membuat banyak orang geram. Publik pun bertanya-tanya akan peran orangtua kandungnya dalam melindungi sang anak.
Diketahui bahwa N disiksa oleh kekasih ibunya yang bernama Yohanes Paulus Maniek Putra alias Jo (39). Hal ini pun diungkap oleh saksi mata atau para tetangga kos di Jalan Kerta Dalem Sari II Nomor 8, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, Bali.
Menurut tetangga, mereka mengaku hampir setiap hari mendengar suara teriakan N yang kerap mendapat siksaan pacar dari ibu kandungnya, Dwi Novita Murti alias Novi (33).
Mirisnya, kekerasan terhadap balita 5 tahun itu ternyata sudah menjadi pemandangan biasa dilihat para tetangga sejak setahun terakhir kedua tersangka tinggal di sana.
Baca Juga: Pak Oles Sebut Permintaan Minyak Bokashi Semakin Meningkat Sejak Pandemi Covid-19
Tetangga kos yang ditemui wartawan pada Kamis 21 Juli 2022, mengatakan bahwa korban NY memang selalu jadi korban pelampiasan emosi pria asal Noelbaki, Kupang Tengah, NTT tersebut.
Bila Polisi sebelumnya menyebut korban mendapat siksaan sebanyak 6 kali tapi warga di sana menyebutkan sudah berkali-kali.
Namun bukan hanya N, tersangka Jo juga cenderung menyiksa Novi di kamar kos.
"Ibunya Novi sering dipukuli sampai babak belur," beber sumber tetangga sebagaimana diwartakan beritabali.com - jaringan suara.com.
Tak hanya mendapat siksaan dengan cara dicubit, ditendang, dan bahkan direndam dalam bak air, NY juga selalu dikurung di dalam kamar. Sehingga bocah malang itu tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman sebayanya di luar.
Baca Juga: Wali Kota Denpasar Ngayah Bawakan Tarian Topeng Sakral di Pura Mandahara Giri Semeru
"Anak itu sering dikurung di kamar mas, kasihan melihat kondisinya" ungkapnya.
Tetangga juga menjelaskan, mereka pernah berniat menegur tersangka Jo. Tapi pria temperamental itu balik marah-marah dan mengancam akan membunuh para tetangga.
Bahkan para tetangga yang tidak tega melihat NY disiksa mencoba lapor kepada pemilik kos. Tapi pemilik kos memilih untuk tidak memberikan teguran.
Mereka pun heran kenapa Novi malah bertahan berhubungan dengan Jo.
"Kami sebenarnya heran. Novi itu kok malah bertahan ya kenapa tidak pergi saja. Makanya kami dis ini anggap masa bodoh saja," ungkapnya.
Bagaimana tidak, tutur tetangga perempuan ini, begitu pasangan kumpul kebo itu bertengkar hebat keduanya cepat akur dan berpelukan mesra.
"Saya punya niat lapor polisi, tetapi saya pikir-pikir bikin buang waktu saja. Nanti dipanggil polisi malah lepas," ungkap sumber tadi.
Selain itu para tetangga mengaku tidak mengetahui apa pekerjaan Jo dan Novi. Setiap hari mereka berada di kamar kos dan tidak pernah keluar.
Walau keluar itupun sebentar dan balik lagi ke kamar kos.
Terlihat Tak Bekerja Tapi Mampu Bayar Kos
Di dalam kamar kos, mereka kerap menghidupkan musik keras-keras baik siang dan malam. Sehingga banyak penghuni kos tidak betah dan pindah.
Menariknya lagi, Novi yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga. Padahal tetangga kos mereka banyak orang dari Banyuwangi.
"Mereka tidak bekerja tetapi masih bisa bayar kos Rp 700.000 sebulan," ungkapnya.
Yang lebih aneh lagi katanya, tersangka Jo setiap malam nongkrong sendirian di Jalan gang masuk menuju kos. Tidak tahu apa yang dia tunggu.
"Mereka punya tiga unit motor, tetapi tidak pernah diparkir di parkiran kos," kata sumber yang minta namanya tidak ditulis ini.
Kemarahan Jo memuncak pada Selasa 19 Juli 2022 dini hari setelah keduanya menyiksa NY karena tidak mau bangun saat hendak pipis. Korban disiksa hingga paha kananya patah.
Tragisnya, NY dalam kondisi tak berdaya dibuang ke pinggiran Jalan Bedugul, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan. Korban ditemukan oleh warga sekitar dalam keadaan penuh luka.
Setelah kasusnya dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan, Jo dan Novi diamankan di kamar kos tanpa perlawanan.
Berita Terkait
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Disekap di Kamar Kos, Bocah di Penjaringan Jakut Babak Belur Dianiaya Pacar Ibunya
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya