Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 20 Juli 2022 | 15:34 WIB
Warga menyaksikan bangkai kapal diduga berumur ratusan tahun di pantai Muara Harapan, Dusun Dedalpak, Desa Poh Gading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Senin (18/7/2022) [Suara.com/Toni Hermawan]

SuaraBali.id - Bongkahan kayu yang diduga bangkai kapal yang berumur ratusan tahun ditemukan di area tambang pasir besi. Pantai Muara Harapan Dusun Dedalpak, Desa Poh Gading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim).

Bongkahan Itu pun sontak menarik perhatian warga sekitar untuk berbondong-bondong ke pantai guna menyaksikan secara langsung.

Museum NTB dikabarkan sudah mengecek keberadaan bongkahan kayu yang menyita perhatian masyarakat.

Kepala Museum NTB, Bunyamin mengatakan, temuan benda yang diperkirakan kapal kayu ada beberapa serpihan kayu yang sudah lepas dan sudah diamankan.

Baca Juga: Perempuan Asal Lombok Ini Ingin Sembuh dari Tumor Wajah Agar Bisa Baca Al-quran

Untuk penanganan lebih lanjut diharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim segera bersurat ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali.

"Supaya dilakukan tindakan lebih lanjut seperti pengangkatan dan penelitian," kata Buniamin kepada suara.com, Rabu (20/7/2022).

Pihaknya baru dapat memastikan benda yang diperkirakan kapal tersebut sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Namun memastikan lebih lanjut sebagai cagar budaya atau benda sejarah harus dilakukan penelitian mendalam.

"Harus ada kajian arkeologi dengan ilmu bantu sejarah, antropologi, dan ilmu bantu lainnya," terangnya.

Ia terus mengawal dan menyarankan supaya bagian-bagian kapal yang lepas dilakukan pengumpulan di tempat yang aman. Nantinya akan diukur, difoto, dan dihitung jumlahnya. Sebab bagian-bagian tersebut tidak boleh hilang.

Baca Juga: Cerita Warga Tentang Kapal Kuno di Lombok Timur, Dapat Konde Sampai Jadi Obat

"Nanti akan digunakan sebagai bahan penelitian termasuk ketika dilakukan rekonstruksi atau restorasi kapal," katanya.

Kepala Dikbud Lotim, Izuddin mengatakan terkait penemuan bongkahan kayu yang diduga kapal saat ini tengah pendalaman dan dilakukan koordinasi ke Dinas Pariwisata (Dispar) dan din Lingkuhan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

"Kepala Seksi (Kasi)cagar budaya sudah turun ke lokasi dan Dikbud Provinsi juga turun kelokasi," katanya.

Sebelumnya salah satu pengunjung dari Desa Poh Gading Inak Hera mengatakan informasi yang didengar dari masyarakat ditemukan berupa konde dan piring yang terbuat dari kuningan.

"Saya dengar katanya ada yang dapat," katanya.

Senada dengan itu, Amaq Tiara juga mendengar adanya kabar pengunjung yang mendapatkan barang antik.

"Dengar-denger cerita sih ada yang dapat katanya," katanya.

Beberapa bagian kapal yang diambil masyarakat untuk dijadikan obat, Amaq Tiara kurang mengetahui hal itu.

"Kalau itu kurang tau," katanya.

Menurut cerita para orang tua terdahulu, kata Amaq Tiara pada zaman dulu memang lokasi ini sebagai pelabuhan. Hal ini diperkuat sebelum memasuki area pantai muara harapan terdapat kuburan cina.

"Kalau dengar cerita sih begitu", pungkasnya.

Kontributor: Toni Hermawan

Load More