Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 19 Juli 2022 | 16:52 WIB
Elis saat menyampaikan keinginannya menjadi penghafal al-qur’an,Selasa (19/7/2022). (suara.com/Toni Hermawan)

SuaraBali.id - Elissaumaeni (23 tahun) harus berjuang melawan tumor yang diderita sejak kelas I SD. Kini tumor itu makin membesar dan hampir menutupi bagian wajahnya.

Perempuan asal lingkungan Sekaranyar, Kelurahan Sekarteja, Kecamatan Selong, Lombok Timur (Lotim) memiliki semangat untuk sembuh supaya lancar membaca Al-quran.

Wanita yang akrab disapa elis ini bercerita awal mula dinyatakan mengidap tumor wajah semenjak kelas I SD berawal dari rasa gatal di wajah dan bagian wajah terus membesar.

Saat duduk dibangku  kelas IV SD harus menjalani operasi pertama di rumah sakit Sanglah, Bali.

Baca Juga: Kabel Melintang di Monkey Forest Ubud, Bus yang Melintas Pun Waswas

Tidak cukup sampai disana, ketika kelas V menjalani operasi kedua di rumah sakit yang sama dan sempat dinyatakan koma.

Kabar tidak sedap muncul, betapa tidak Elis harus menjalani operasi ketiga  setelah lulus SMA.

“Saya ingin sembuh supaya lancar membawa al-quran," ujarnya saat ditemui suara.com, Selasa (19/7/2022).

Elis mengakui tumor yang ada diwajahnya makin membesar dan menutup matanya  sebelah kanan. Hal ini membuatnya kesulitan dalam membaca al-qur’an.

Namun ia tetap optimis untuk bisa sembuh dan melanjutkan cita-citanya menjadi penghafal al-qur’an.

Baca Juga: Daftar Harga Dan Cara Beli Tiket Laga Bali United Vs Persija Jakarta

“Alhamdulillah lingkungan sekitar mendukung utuh sembuh”, akunya.

Lebih lanjut Elis bercerita dalam kehidupan sehari-hari, bapaknya bernama Syafrudin bekerja serabutan.

Untuk menopang ekonomi ibunya Elis atas nama Qoriatussaumi bekerja sebagi tukang jahit, lagi-lagi penghasilan tidak menentu tergantung dari upah yang diberikan.

“Bapak kerja serabutan kalau ibu tukang jahit," katanya.

Sementara  ibundanya Elis mengakui jika anaknya sudah menyampaikan keinginan menjadi penghafal al-quran.

Terlebih keinginnya sudah terlihat sejak kecil dan memulai mengenyam pendidikan dibangku SD. Tekad itu diwujudkan dengan memasukkan Elis di Ma’had Hamzanwadi Pancor.

“Dari dulu dia ingin menjadi penghafal, alhamdulillah sekarang baru masuk semester I," ujarnya.

Untuk kesembuhan sang anak, ibunda Elis terus mendukung dan membawa berobat hingga luar pulau. Hal ini sebagi usaha untuk demi kesembuhan sang buah hati.

“Ada rencana mau dibawa ke Surabaya untuk berobat," pungkasnya.

 Kontributor Toni Hermawan

Load More