Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 18 Juli 2022 | 14:48 WIB
87 Seniman asal Banjar Kutuh Kelod, Desa Petulu, Ubud yang tergabung dalam Kalisa Kutuh unjuk aksi. Mereka membuat 2 lukisan ukuran jumbo untuk dipamerkan di Museum Arma Ubud pada ajang G20. [Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - 2 lukisan jumbo akan dipamerkan di Museum Arma Ubud pada ajang G20. Lukisan ini adalah buatan 87 Seniman asal Banjar Kutuh Kelod, Desa Petulu, Ubud yang tergabung dalam Kalisa Kutuh unjuk aksi.

Adapun Sekretaris Kelompok Seni Lukis Kalisa Kutuh, I Made Suweta, menyatakan dua lukisan yang digarap bersama-sama sesuai tema G20 recover, together, recover stronge (pemulihan bersama dan bersama kita kuat).

Lukisan pertama berjudul Harmoni ukuran 10 meter x 2,8 meter. Lukisan kedua berjudul Flora Fauna ukuran 7 meter x 1,5 meter.

Dua lukisan dikerjakan sejak Maret 2022 secara giliran oleh 87 seniman yang semuanya warga Banjar Kutuh.

Baca Juga: Sejarah di Balik Keindahan Pulau Nusa Penida

“Dua lukisan ini ditarget tuntas bulan Oktober 2022 mendatang. Akan dipamerkan di Museum Arma Ubud, menyambut kunjungan delegasi G20,” ujar Sueta sebagaimana  diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Lukisan Flora Fauna menggambarkan pesan damai ketika manusia mampu melestarikan alam semesta.

Kemudian lukisan Harmoni, menyatukan perbedaan karakter, menahan ego, bersatu padu dengan semangat kerjasama mewujudkan cita-cita untuk melahirkan sebuah karya.

Dikatakan makna yang ingin ingin sampaikan adalah mari belajar dari alam yang tidak pernah mempertentangkan perbedaan.

“Justru perbedaan dijadikan sebuah keserasian dan keharmonisan,” jelasnya.

Baca Juga: Bali United Vs Persija di Laga Perdana Liga 1 Diprediksi Berlangsung Sengit

Ia pun berharap lukisan ini bisa menjadi pesan pelestarian alam serta perdamaian dunia.

Load More