Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 16 Juli 2022 | 15:30 WIB
Lomba membuat babi guling dan masakan tradisional yaitu rangkaian kegiatan Festival Denpasar 2010 di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Rabu (29/12/2010). Kegiatan bidang kuliner itu salah satunya untuk pelestarian masakan tradisional Bali dan untuk mendukung pariwisata di Kota Denpasar. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana

SuaraBali.id - Salah satu hidangan kuliner khas Bali yang terkenal adalah Babi Guling. Tak heran dengan popularitasnya ini membuat banyak wisatawan yang datang ke Bali mencari Babi Guling.

Sebagaimana dilansir dari beritabali.com – jaringan suara.com, selain terkenal, Babi Guling juga lekat dengan kehidupan masyarakat lokal di Bali.

Makanan dengan rasa yang khas ini cukup lekat dalam kebudayaan Bali. Penyajiannya juga merupakan bagian dari upacara keagamaan dan kebudayaan di Bali.

Dalam prasasti-prasasti masa Hindu-Budha mencatat babi termasuk daging yang sering dikonsumsi. Daging Babi juga menjadi salah satu daging yang dihidangkan di keraton majapahit.

Baca Juga: Denpasar Hujan di Pagi Hari, Ini Perkiraan Cuaca BMKG Selengkapnya

Hingga kini di banyak upacara keagamaan di Bali, Babi guling kerap menjadi hidangan utama

Meski Babi Guling biasanya disajikan untuk sejumlah acara keagamaan. Namun makanan ini juga bisa dibeli di rumah makan atau restoran di Bali.

Babi guling di Bali bukan sekadar makanan tapi juga sesaji. Makanan ini tercatat pada 2011 sebagai salah satu budaya tak benda Indonesia.

Babi Guling dibuat dengan campuran bumbu khas Bali yakni Base Genep. Campuran rempah ini juga sering digunakan di berbagai makanan Bali.

Dengan campuran bumbu tersebut Babi Guling menjadi cukup akrab di Bali dan begitu populer.

Baca Juga: 205,68 Ribu Orang Miskin Tercatat di Bali, Ini Rinciannya

Load More