SuaraBali.id - Sepucuk senjata jenis air softgun dan paket kiriman berisi ganja yang datang dari Aceh didapati petugas Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Barang tersebut disita dari penangkapan tiga pria di wilayah Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Penangkapan ini tindak lanjut informasi (Kantor) Bea Cukai yang menyebutkan ada paket kiriman berisi ganja masuk ke Mataram melalui jasa pengiriman," kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Mataram Komisaris Polisi I Made Yogi Purusa Utama, Selasa (12/7/2022).
Paket awalnya dikirim melalui salah satu kantor jasa pengiriman di wilayah Kota Mataram.
"Jadi saat barang diantarkan ke penerima, kami langsung melakukan penangkapan," ujarnya
Tiga pria yang ditangkap pada Senin (11/7) sore tersebut berinisial DS (41) asal Malang, DK (40) asal Jombang, dan RW (40), pemilik rumah yang diduga sebagai penerima barang asal Ampenan.
"Rumah penerima paket ini berada di salah satu kawasan perumahan wilayah Pagutan, Mataram," ucap dia.
Dari penangkapan ketiga pria tersebut, polisi turut menyita air softgun lengkap dengan peluru gas, senjata tajam jenis pisau kecil, kartu ATM, telepon seluler, buku tabungan, dan kertas rokok.
"Untuk paket kiriman itu, ganja dikemas dalam dua gulung kertas minyak yang dilapisi plastik hitam. Itu kami sita saat RW menerima barang," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap paket ganja dari Aceh tersebut dipesan oleh RW. Berat paket ganja yang dikirim 70 gram.
"Untuk dua lainnya itu dugaan sementara sebagai orang yang mengantarkan barang ketika ada pesanan masuk. RW ini dugaannya sebagai bandar," ucapnya
Perihal penemuan air softgun dari penangkapan ketiga pelaku, Yogi memastikan pihaknya masih mendalami melalui pemeriksaan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Polisi Gerebek Budidaya Ganja Rumahan di Cengkareng, Pelaku Sudah Dua Kali Panen
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
Drama Laut Andaman: Mengungkap Sindikat Perdagangan Manusia Rohingya di Aceh
-
Profil Dan Karier Delisa, Korban Tsunami Berkaki Prostatik Kini Jadi Pegawai Bank
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan