
Nyoman Subawa (56) sudah sembilan tahun merawat monumen sejarah Bajra Sandi. Selama itu pula ia telah melayani setiap wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Selain itu, kata Nyoman bangunan ini juga dilandasi oleh kisah pemutaran Mandara Giri yang bersumber dari Kitab Adi Parwa, kisah pertama dalam epos Mahabarata.
Secara singkat, Nyoman mengatakan melalui kisah pemutaran Gunung Mandara, para pencetus monumen Bajra Shandi berpesan kepada generasi muda bahwa keberhasilan hanya dapat dicapai dengan kerja keras, ketekunan, keuletan dan gotong royong. Demikian pula bangunan yang berbentuk segi delapan melambangkan kekuasaan Tuhan yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa).
Setiap sisi bangunan ini memiliki dasar falsafahnya sendiri-sendiri. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
Baca Juga: Mayat Bayi Perempuan Dibuang di Selokan Sidakarya Dan Dikerubungi Belatung
Angka tersebut merujuk pada perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah sehingga dapat merdeka pada 17 Agustus 1945.
Secara horisontal monumen itu berbentuk bujur sangkar yang mengacu pada Konsep Tri Mandala.
Pertama, Nista Mandala (jaba sisi) diwujudkan dalam bentuk pelataran luar yang mengelilingi monumen yang dilengkapi dengan jalan setapak, taman, tempat duduk dan lintasan serta lapangan untuk kegiatan olahraga. Kedua, Madia Mandala (jaba tengah) yang berada dilapis kedua diwujudkan dalam bentuk pelataran yang dikelilingi oleh pagar bangunan dilengkapi pintu gerbang (Candi Bentar) pada keempat sisinya. Ketiga, Utama Mandala (jeroan) merupakan inti bangunan yang dikelilingi oleh telaga, jalan setapak dan bale bengong pada setiap sudut.
Secara vertikal, kata Nyoman, bangunan ini mengambil konsep Tri Angga. Pertama, Nistaining Utama Mandala adalah lantai gedung monumen terbawah. Pada bagian ini terdapat ruang informasi, ruang pameran, ruang rapat, perpustakaan, pusat cendera mata dan toilet. Kedua, Madianing Utama Mandala adalah lantai kedua berisi 33 diaroma, yaitu tempat pemajangan miniatur Perjuangan Rakyat Bali dari masa ke masa. Ketiga, Utamaning Utama Mandala adalah lantai teratas dimana wisatawan dapat melihat pemandangan kota Denpasar. (ANTARA)
Baca Juga: Pro Kontra Terminal LNG Sanur, Pengamat Menilai Kekhawatiran Masyarakat Perlu Ditanggapi
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Misa Khusyuk di Denpasar: Umat Katolik Kenang Paus Fransiskus dalam Doa
-
Harga Cabai Merah di Denpasar Melejit Capai Rp 110 Ribu Per Kilogram
-
Cari Kembang Api di Denpasar? Ini Toko Legal dan Aman!
-
Jadwal Misa Natal 2024 Dan Tahun Baru Gereja Katedral Denpasar
-
Liburan Hemat di Denpasar dengan 10 Promo BRI, dari Kafe Hits sampai Belanja Gadget!
Terpopuler
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
- 10 Sunscreen Favorit Tasya Farasya: Murah Meriah dan Ampuh Lindungi UV
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
Ashanty Terbang dari Dubai Langsung ke Bali Demi Hadiri Pernikahan Luna Maya
-
Pernikahan Luna Maya Dan Maxime Bouttier Dijaga Ketat Polisi, Ini Kata Petugas
-
Jangan Sampai Kehabisan, Link DANA Kaget Hari Ini Masih Ada Kuota Untuk yang Beruntung
-
Buntut Banyak Turis Menginap di Akomodasi Ilegal, Indekos di Badung Kini Diawasi
-
Link Dana Kaget Sesi Malam Untuk Jajan Bila Lapar Sebelum Tidur