Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 22 Juni 2022 | 07:39 WIB
Kapal speed boat pengangkut PMI ilegal kembali karam di perairan Batam, Kepulauan Riau [suara.com/ist]

SuaraBali.id - Tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok yang hilang di Perairan Nongsa, Batam pada Kamis (16/6/2022) telah dinyatakan meninggal dunia.

Hal ini karena tingkat harapan hidup saat tenggelam di lautan yang sudah hampir satu pekan para korban belum dapat ditemukan.

Adapun sampai saat ini pencarian Tim SAR juga masih mengalami kendala cuaca buruk.

"Sebanyak tujuh korban meninggal dunia dan sedang dalam proses pencarian jenazah di laut,” kata Kadisnakertrans NTB, I Putu Gede Aryadi, Selasa (21/6/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Menurut Gede Aryadi, satu dari tujuh korban merupakan seorang perempuan. Jenazah juga belum ditemukan.

Rencananya, Rabu (22/6) besok Komisi V DPRD NTB akan ke Kementerian untuk berkoordinasi mengenai warga Lombok yang mengalami musibah di Batam.

Beberapa jenazah yang sudah ditemukan akan dilakukan identifikasi untuk mengetahui nama dan asalnya.

Kadis Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat, I Gede Aryadi, mengatakan dua hari yang lalu ditemukan satu jenazah yang saat ini sedang diidentifikasi.

"Dua hari yang lalu saya dapat informasi satu jenazah ditemukan,” katanya.

Ada informasi beberapa jenazah telah ditemukan juga, dan selanjutnya diidentifikasi untuk mengetahui apakah korban merupakan TKI asal Lombok yang tenggelam di Batam.

“Tadi juga disampaikan ada beberapa (jenazah). Mungkin sudah ada tambahan penemuan jenazah. Tapi belum dirilis (dipublikasikan),” ujar Gede Aryadi.

Load More