Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 21 Juni 2022 | 09:14 WIB
Bus pariwisata yang mengalami kecelakaan dengan belasan kendaraan di Pacung, Baturiti, Tabanan, Bali. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Sopir bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMP Labschool Unesa 2, Surabaya ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan di Banjar Pacung, Desa Baturiti, Tabanan, Bali pada Sabtu, (18/6/2022).

Polres Tabanan menetapkan sopir bus yang bernama Agus Suprianto (38) ini sebagai pelaku tunggal akan kasus kecelakaan tersebut.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Tabanan, ia sudah menggunakan baju oranye. Ia pun sempat meminta maaf pada keluarga korban atas peristiwa itu.

“Saya tidak sengaja. Hanya berusaha menghentikan kendaraan,” ujarnya saat rilis di Mapolres Tabanan, Senin (20/6/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Baca Juga: Kecelakaan Bus di Tabanan Celakai Warga Lokal Hingga WNA, Polisi Panggil Perusahaan Bus

Dirinya pun mengaku panik saat terjadinya kecelakaan tersebut. Namun ia hanya berfokus agar menghentikan kendaraan dan mencegah terjadinya banyak korban.

Soal kondisi rem, menurutnya hal itu sudah dilakukan pengecekan.

"Jika saya buang kendaraan ke kanan, kondisi kendaraan sangat ramai. Itu tidak mungkin," katanya. 

Sedangkan Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, pihaknya masih akan meminta keterangan terhadap beberapa saksi termasuk perusahaan bus.

Terkini jumlah korban disebutkan sejumlah delapan orang. Enam orang mengalami luka ringan.

Baca Juga: Massa Kembali Geruduk DPRD Bali Bawa Bunga Tuntut SMAN Bali Mandara Tetap Gratis

"Sementara dua orang yang merupakan wisatawan asal Amerika dan Inggris masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit swasta di Denpasar karena luka terbuka yang cukup lebar," ujarnya.

Diduga rem blong bus pariwisata terlibat kecelakaan beruntun dengan sejumlah kendaraan lain hingga bus terjun dari tebing di wilayah Pacung, Baturiti, Tabanan, Bali, pada Sabtu (18/6/2022 bertepatan Hari Raya Kuningan. [Foto : Tangkap Layar/ Facebook]

AKBP Ranefli sementara menduga kuat karena persoalan teknis yakni rem yang tidak berfungsi dengan baik.

"Terkait dengan faktor kelalaian supir, pihaknya sudah melakukan tes narkoba dan hasilnya negatif," ujarnya.

Sementara ini, bus dengan nomor polisi D 7134 WAG masih terparkir di lokasi kejadian setelah berhasil diderek pada Minggu, (19/6/2022) dari kedalaman sekitar lima meter.

Kemungkinan pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan ini.

Load More