SuaraBali.id - Polres Lombok Tengah kini mengidentifikasi penyebab keracunan massal diduga akibat mengonsumsi nasi bungkus saat acara syukuran salah satu warga di Mertak Dusun Ponjambong, Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Minggu (5/6/2022).
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Tengah telah mengambil sampel nasi bungkus yang diduga menyebabkan puluhan warga Desa Ubung, Kecamatan Jonggat mengalami kerancuan, sehingga dirawat di puskesmas setempat.
"Sampel makanan nasi bungkus tersebut telah diambil dan dilakukan uji lab ke BPOM Mataram untuk mengetahui kandungan bakteri dari nasi bungkus yang dimakan warga tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah Suardi.
Sedangkan Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/6/2022) pihaknya tengah menyelidiki kasus ini.
"Kami dari Polres Lombok Tengah sedang mendalami penyebab keracunan tersebut," katanya.
Berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, jumlah warga yang diduga keracunan usai menyantap nasi bungkus tersebut sekitar 34 orang.
Namun, sebagian korban telah dipulangkan setelah diberikan obat dan korban lainnya diinfus.
"Kondisi korban telah membaik setelah diberikan pertolongan medis di puskesmas setempat," katanya pula.
Para korban yang dewasa maupun anak-anak yang diduga keracunan nasi bungkus tersebut dirawat di tiga puskesmas, yakni di Puskesmas Ubung, Bonjeruk, dan Menemeng.
Baca Juga: Pasca Ratusan Siswa di Buleleng Keracunan, Disdikpora Minta Seleksi Ketat Penyedia Makanan
Sebagian telah pulang setelah diberikan obat dan kondisi mereka membaik
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika para korban pergi ziarah ke Makam Batulayar, Kota Mataram dengan membawa bekal nasi bungkus yang dibuat oleh salah satu korban bersama keluarganya.
Selanjutnya setelah sampai di makam, sekitar pukul 12.30 WITA, mereka makan nasi bungkus dan pulang.
Saat sampai di rumah sekitar pukul 15.00 WITA, satu per satu korban merasa pusing dan mual-mual, sehingga mereka dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
"Pusing dan mual-mual, setelah makan nasi bungkus yang isinya daging dan telur serta gado-gado," kata salah satu korban keracunan nasi bungkus, Sapwan. (ANTARA).
Berita Terkait
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali