Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 01 Juni 2022 | 18:00 WIB
Kesiapan PLN dalam G20. (Dok: PLN)

SuaraBali.id - Demi memastikan rangkaian acara puncak G20 di Bali terselenggara tanpa ada pemadaman listrik, PT PLN (Persero) menanamkan modal sebesar Rp227,75 miliar pada program pengadaan, perluasan, dan pemeliharaan jaringan di Bali.

Dana investasi itu digunakan untuk membiayai 43 program yang berjalan sejak tahun lalu dan ditargetkan rampung pada Agustus 2022.

“Dari nilai investasi yang digelontorkan ada 43 action program untuk meningkatkan keandalan distribusi dan jaringan listrik. PLN menargetkan keseluruhan action plan dapat terselesaikan pada Agustus 2022 mendatang, di mana perkembangan pekerjaan sampai Mei 2022 tercatat sebesar 68,71 persen,” kata Senior Manager Distribusi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali Made Suamba sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya Rabu (1/6/2022).

Adapun 43 program tersebut diantaranya adalah rehabilitasi, penguatan jaringan, perluasan jaringan, pengadaan uninterruptible power supply (UPS), penataan kabel, dan pekerjaan pendukung lainnya.

Baca Juga: Kunjungan di Pantai Pandawa Meningkat 60 Persen, Kebanyakan Wisatawan Domestik Dalam Grup

“Dalam pekerjaan kabel yang sedang kami laksanakan, saat ini 26 dari 28 lokasi sudah selesai. Tinggal dua lokasi lagi yang membutuhkan komunikasi lebih lanjut dengan stakeholder (pemangku kepentingan, Red.) terkait sehingga dapat terselesaikan akhir bulan ini,” ujarnya.

Bali bakal jadi lokasi terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dijadwalkan berlangsung sekitar Oktober—November 2022. Meskipun, rangkaian KTG G20 telah berlangsung sejak Desember 2021.

Demi mendukung penyelenggaraan itu, PLN juga berencana memakai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dipasang di atap 35 gedung kantor PLN UID Bali dan satu gedung kantor PT Indonesia Power pada Agustus 2022.

Penggunaan PLTS, yang merupakan energi baru dan terbarukan (EBT), merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap kepemimpinan Indonesia di G20.

Indonesia yang saat ini menjabat sebagai ketua forum dan tuan rumah G20 mengangkat transisi menuju energi bersih sebagai isu prioritas.

Baca Juga: Wings Air Lombok Denpasar Terperosok di Bandara Ngurah Rai Bali, Pesawat Sempat Berhenti

“Pemasangan PLTS atap ini akan menjadi showcase (dipamerkan, Red.) saat penyelenggaraan presidensi G20 nanti, yang sekaligus menunjukkan peran PLN mengawal transisi menuju energi hijau yang berkelanjutan,” kata General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.

PLTS yang dipasang di atap 36 gedung itu mampu menghasilkan daya sampai 489,72 kilowatt peak (kwp). (ANTARA)

Load More