SuaraBali.id - Masyarakat diminta mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah pesisir Gianyar sepanjang 15 km.
Hal ini sesuai prakiraan cuaca dari BMKG, pesisir selatan untuk itu masyarakat diharapkan waspada.
Menurut Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Gianyar, Gusti Ngurah Dibya Presasta, menyatakan informasi potensi gelombang tinggi sudah masuk ke BPBD Gianyar.
Pesisir Gianyar disebut sangat rawan dan berbahaya bila memaksa beraktivitas saat gelombang tinggi.
Baca Juga: Di Hadapan Para Menteri, Gubernur Koster Minta Status Bali Diubah Jadi Endemi Dan PPKM Dicabut
“Fokus pemantauan itu di pesisir yang ramai kunjungan. Pesisir yang ramai kunjungan di Pantai Lebih, Siyut, Saba dan Pantai Lembeng,” jelas Dibya Presasta sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Meneruskan informasi dari BMKG, BPBD Gianyar pun telah menginstruksikan Balawista Gianyar sebanyak 23 orang untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Peralatan seperti perahu karet dan sejenisnya semua sudah rusak, Balawista hanya berbekal pelampung saja. Sudah lama tidak ada pengadaan peralatan Balawista lagi,” ujarnya.
Mengenai situasi gelombang, cenderung normal. Sebagai antisipasi kepada masyarakat, Balawista memasang bendera sesuai situasi laut.
Bendera merah pertanda tidak boleh beraktivitas di pantai. Bendera berwarna kuning, berarti bisa berenang dan ada pengawas pantai.
Baca Juga: Ratusan Rumah Subsidi Mulai Dibangun di Karangasem, DP Sekitar Rp 8 Juta
“Bila ada bendera hijau, masih aman berenang namun waspada gelombang mendadak tinggi,” imbuhnya.
Sedangkan untuk bendera ungu ada binatang laut beracun. Bendera hitam putih, artinya kawasan pantai itu untuk berselancar.
“Namun pengunjung kebanyakan tidak memperhatikan bendera itu. Sehingga masih perlu pemberitahuan dengan lisan,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Syakir Sulaiman, Pemain Bali United di Tahun 2017 Kini Jadi Pengedar Narkoba
-
BRI Liga 1: Persib Minta Laga Lawan Bali United Ditunda, Ada Apa?
-
Peringatan BMKG, Indonesia Diancam Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Waspada! Indonesia Diprediksi Makin Panas 2025, Kenaikan Suhu Lebih Tinggi Dibanding 30 Tahun Terakhir
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund