SuaraBali.id - Untuk mencegah dan meminimalisasi pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) illegal di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur kini tengah melakukan antisipasi.
Menurut dia, masalah PMI ilegal merupakan salah satu persoalan yang diharapkan dapat ditekan dengan pendampingan oleh lembaga dan pemerintah daerah.
Kabupaten Lombok Timur menjadi salah satu satu kabupaten asal buruh migran atau tenaga kerja Indonesia terbanyak di Provinsi NTB.
Meski banyak kisah keberhasilan, namun tidak sedikit yang memiliki cerita yang membuat sedih. Kondisi yang memilukan ini diharapkan tak lagi terjadi dukungan organisasi yang memberikan perhatian serius, di samping berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah.
"Adanya lembaga pendampingan PMI itu diharapkan bisa mengantisipasi pengiriman PMI ilegal, baik yang bekerja di luar maupun dalam negeri dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya," kata Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, saat mengukuhkan pengurus Yayasan Peduli Tenaga Kerja Indonesia Sejahtera (YPTKIS) di Selong, Lombok Timur.
Bupati juga berharap kepada organisasi tersebut agar segera menyusun rencana kegiatan ke depan, supaya setelah adanya yayasan itu, tidak terdengar lagi kasus-kasus tenaga kerja yang kembali dalam keadaan tidak baik di Lombok Timur.
Kran pengiriman PMI ke luar negeri saat ini telah mulai dibuka dan animo masyarakat untuk bekerja ke luar negeri cukup tinggi seperti ke Malaysia.
Pengurus yang dikukuhkan benar-benar memonitor para tenaga kerja yang akan berangkat ke luar negeri di 2022.
"Semoga tidak ada lagi PMI kita yang mengalami nasib yang tidak baik," kata Bupati HM Sukiman Azmy. (ANTARA)
Baca Juga: Ratusan Kendaraan Dinas di Lombok Timur Nunggak Bayar Pajak
Berita Terkait
-
Jadi Hiburan Korban Banjir, Komeng Kasih Bantuan ke Sumatera Bareng PMI
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Bawa 60 Tangki Air dan Logistik, PMI Berangkatkan Kapal Kemanusiaan ke Aceh hingga Sumbar
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali