Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 10 Mei 2022 | 12:05 WIB
Penculikan gadis 19 tahun di Tabanan, Bali masih diselidiki, [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Kasus laporan palsu yang dibuat oleh DAT, 18 tahun asal Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri pada 2 Mei 2022 kini tengah didalami oleh Polsek Tabanan.

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra mengatakan, pemeriksaan intensif terus dilakukan.

“Selain mendalami keterangan saksi, kami juga lakukan pemeriksaan psikologis. Sehingga keterangan nantinya tidak berubah-ubah,” ujarnya Senin, (9/5/2022).

Saat ini AKBP Refli Chandra belum bisa memberikan penjelasan utuh. Ia hanya menyatakan, bahwa kasus ini masih dalam proses pengembangan.

Baca Juga: Menengok Tradisi Ketog Semprong, Tradisi Khas Kampung Muslim di Candikuning

“Soal pasal belum ya, kami masih lakukan pendalaman kasusnya,” ujarnya sebagamana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Terakhir diketahui bahwa telah diperiksa delapan orang saksi. Selain itu, korban DAT, 18 tahun saat ini masih dititipkan di Panti Sosial Werdha Santhi, di Banjar Wanasara, Desa Bongan, Tabanan.

“Kami titip di sana, agar pengawasan lebih mudah,” ujarnya.

Berdasarkan penyelidikan dan pendalaman dari Satuan Reskrim Polres Tabanan, bahwa kasus tersebut merupakan rekayasa dari DAT yang seolah-olah terjadi penculikan.

Korban diketahui pergi bersama dengan pria lain hingga dini hari dan mengatakan salah satu pelaku penculikan bernama Gede Amo, 28 th, asal Banjar Bantas, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Baca Juga: Maret, Wisman ke Bali 14.620 Kunjungan, Didominasi Australia

DAT pergi dengan seorang pria yang baru dikenal di Facebook sekitar tiga hari. Karena pulang terlalu larut pagi takut dimarahi suami kemudian korban DAT Meminta saran dan meminta perlindungan kepada bapak mertuanya.

Kemudian bapak mertuanya menyarankan untuk membuat cerita  bahwa yang bersangkutan diculik dan diikat tangan dan kakinya serta mulut disumpal dengan kain.

Load More