SuaraBali.id - Sejarah nama-nama Tainsiat, Tampak Gangsul dan Kaliungu punya cerita tersendiri di Bali. Pada suatu masa dikisahkan Raja Mengwi marah karena wilayah kekuasaannya direbut oleh I Gusti Ngurah Pemecutan. Kemudian Raja Mengwi meminta bantuan Raja Buleleng I Gusti Ngurah Panji Sakti.
Hingga pada suatu hari berangkatlah Pasukan Goak Laskar I Gusti Ngurah Panji Sakti) menuju Kerajaan Badung. Pasukan tersebut kemudian berhenti di areal persawahan di sebelah timur laut Puri Pemecutan.
Raja Badung yang mengetahui ada serangan pun memerintahkan Sikep (Laskar Badung) untuk menghadapi Goak Buleleng. Perang antara Goak Buleleng dengan Sikep Badung pecah.
Sikep Badung terdesak dan banyak yang gugur. Darahnya mengalir bersama aliran air parit.
Tak punya pilihan Sikep Badung mundur sementara untuk menghadap raja ke Puri. Setelah beberapa langkah dari arena pertempuran, ternayat Raja Badung telah berangkat menuju tempat pertempuran.
Raja Badung memerintahkan kembali berteempur. Diperintahkan agar para Sikep turun ke “nyarangan” (petak sawah yang siap ditanami padi), mengambil lumpur untuk dilemparkan ke mata Goak. Atas perintah tersebut, Laskar Sikep berbalik bersemangat kembali menuju medan perang.
Pertempuran semakin dasyat, dimana Pasukan Sikep Badung melempari Goak Buleleng dengan lumpur.
Pasukan Goak terdesak lalu mundur. Pada saat bersamaan muncullah I Gusti Ngurah Panji Sakti. Perang tanding pun terjadi antara Raja Buleleng dengan Raja Badung. Pertarungan sangat dasyat, sama-sama sakti, sama-sama lihai dan hebat bersenjatakan pedang, tombak dan keris. Sama-sama tak tergores sedikitpun oleh senjata. Sama-sama kebal.
Pertempuran yang begitu dasyat, tak ada yang kalah tak ada yang menang. Keduanya merasa kepayahan. Dalam kelelahan mereka di pertempuran, tiba-tiba ada sabda Betara Batur.
“Hai anakku I Gusti Ngurah Panji Sakti dan I Gusti Ngurah Pemecutan, janganlah dilanjutkan pertempuran ini. Biar sampai setahun berperang, tidak akan ada yang kalah dan menang, karena kamu mempunyai anugerah yang sama dari Aku Betara Batur. Jadi, engkau mempunyai kekuatan dan kekebalan yang sama pula. Sebaiknya kamu mulai saat ini bersaudara, berteman akrab saling menolong satu dengan yang lain”.
Ketika mendengar sabda itu lalu pertempuran dihentikan. Kedua belah pihak sama-sama berhenti berperang. I Gusti Ngurah Panji Sakti berkata, “Hai adikku I Gusti Ngurah Pemecutan kita disarankan oleh Betara Batur untuk tidak berperang satu sama lain karena anugerah sama.
Mulai saat ini saya tidak akan berani kepada dinda, demikian pula dinda tidak berani kepada saya. Antara Buleleng dan Badung tidak boleh ada perang lagi. Oleh karena itu aku I Gusti Ngurah Panji Sakti, mulai saat ini dinda saya beri nama I Gusti Ngurah Pemecutan Sakti. Demikianlah untuk diingat seterusnya. Sekarang saya berpamitan akan kembali ke Den Bukit, semoga dinda selamat”.
Raja Badung menyetujui dan mengucapkan selamat jalan kepada I Gusti Ngurah Panji Sakti. Setelah ditinggalkan oleh I Gusti Ngurah Panji Sakti bersama pasukan Goak, maka Raja Badung kembali bersama para Sikep.
Namun sebelum kembali beliau berkata, “Oleh karena di tempat ini terjadi perang (siat), maka mulai saat ini tempat ini dinamai “Taensiat” (taen berarti pernah, “siat” berarti perang), kini menjadi TAINSIAT.
Demikian pula parit tempat darah para sikep bercampur air parit itu mengalir karena airnya berwarna ungu. Untuk selanjutnya areal parit tersebut dinamai “KALIUNGU”.
Berita Terkait
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Apa Bedanya Hari Ibu di Indonesia dengan Mother's Day? Ternyata Begini Sejarahnya
-
Logika Sesat dan Penyangkalan Sejarah: Saat Kebenaran Diukur dari Selembar Kertas
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu