Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 23 April 2022 | 11:34 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. (Antara/Dok Pemprov Bali)

Karena bagaimana pun hal yang mengundang keresahan wisatawan bukan memperbaiki pariwisata namun malah membuat wisatawan pergi.

"Selalu ada tindakan penertiban, bahkan sebelum COVID-19 pun tindakan itu kita lakukan, sekarang lebih intens," paparnya.

Bagi Cok Ace, kondisi sosial memang rentan menimbulkan keresahan namun hal itu sudah sewajarnya diantisipasi.

"Ini kondisi sosial, rentan sekali. Dari sebelumnya dua tahun kita kesulitan sekarang begitu ada sedikit wisatawan pasti ada peristiwa seperti itu, perlu kita antisipasi," ujarnya.

Baca Juga: Bali Dijaga Ketat, Antonio Guterres, Jokowi Hingga Ribuan Delegasi Akan Hadiri GPDRR 2022

Cok Ace pun langsung meminta pelaku industri pariwisata turut peduli dengan wilayah dan lingkungan kerja mengamankan dan memberikan kenyamanan bagi para wisatawan bukan justru sebaliknya.

"Pelaku pariwisata saya harapkan tidak saja mengamankan di wilayah kerjanya saja. Tapi bersama-sama untuk peduli di lingkungan wilayah kerjanya ikut diperhatikan dan ikut peduli kegiatan-kegiatan atau hal-hal berpotensi menimbulkan kiriminal dan ganguan pada wisatawan atau pun kepada masyarakat kita, saya harap bisa mengambil posisi dan peluang untuk bersama-sama memperhatikan," pungkasnya.

Kontributor Bali : Yosef Rian

Load More