SuaraBali.id - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Bali mengadakan pesantren kilat dan buka puasa bersama sebagai ajang untuk menjalin silaturahim anggota dengan Unit Pengumpul Zakat dan anak-anak asuhannya.
"Kegiatan pesantren kilat ini sekaligus bentuk implementasi program ICMI Bali di bidang pendidikan mental spiritual, pengembangan ekonomi, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak dan keluarga," kata Ketua ICMI Bali Hj Farida Hanum Ritonga di Denpasar, Sabtu 9 April 2022.
Melalui kegiatan yang berlangsung di aula ITB STIKOM Bali Denpasar itu, Farida mengharapkan para peserta bisa mendapatkan tambahan wawasan iptek maupun wawasan terkait dengan kaidah-kaidah Islam.
"Memang ICMI ini adalah ormas cendekia, kami harapkan nanti kuat keimanan dan ketakwaannya maupun ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar wanita yang juga Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar itu.
Baca Juga: Isi Ceramah di Masjid Kampus UGM, Ketua ICMI Sleman Beberkan Hutang Pemerintah Indonesia Saat Ini
Farida menambahkan, kegiatan ICMI lainnya dalam bulan Ramadhan ini di antaranya bazar terbuka, bekerja sama dengan salah seorang anggota pemilik kedai di Food Court di Jalan Raya Puputan, Renon pada 5-24 April 2022.
"ICMI berkolaborasi dengan Wanita Islam dan ormas lainnya. Kami menyediakan paket menu berbuka puasa dengan harga terjangkau. Hasilnya untuk santunan kepada anak-anak dan guru-guru," ujar Farida.
Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bali Imam Asrorie menambahkan, ICMI sebagai organisasi cendekia, di dalamnya ada unsur kesalehan sosial yang dilakukan oleh ICMI yang dilaksanakan oleh UPZ.
"UPZ hadir untuk mengembangkan potensi anak-anak yang tidak mampu agar mendapat pendidikan yang layak dan memadai. Apalagi selama pandemi ini banyak anak-anak tidak bisa sekolah, maka ICMI bersama UPZ berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang tidak mampu," ujarnya.
Untuk tahap awal, prioritas UPZ adalah anak-anak tingkat SD – SMA sederajat. Namun demikian ICMI sudah bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali untuk pendidikan mahasiswa kurang mampu.
Baca Juga: Pantai Kuta Lombok Tak Kalah Eksotis dari Pantai Kuta Bali
"Untuk di STIKOM Bali, tiap tahun rata-rata 50 anak, termasuk SMK TI Bali Global," katanya.
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya
-
Nyaris Kehilangan Jessica Iskandar, Vincent Verhaag Ngaku Siap Gantikan Nyawanya