SuaraBali.id - Pria 45 tahun berinisial DPB akhirnya ditahan polisi setelah melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya. Pria yang tinggal di sebuah desa di Kecamatan Sawan, Buleleng ini dijebloskan ke sel tahanan setelah polisi dari Unit PPA Satreskrim Polres Buleleng mengantongi bukti hasil Visum Et Revertum (VER) yang dikeluarkan RSUD Buleleng.
Selama dalam proses penyidikan korban selalu didampingi oleh ibu kandung korban berinsial IAKA dan juga pendampingan dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak) dan Pekerja sosial.
“Setelah dilakukan penyidikan ditemukan bukti yang cukup didukung dengan keterangan saksi-saksi serta olah TKP maupun barang bukti yang ada serta hasil vium et revertum, maka terhadap terduga pelaku telah diamankan pada tanggal 6 April 2022 untuk 20 hari ke depan,” kata Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto, Jumat (8/4/2022), dilansir BeritaBali.com--jaringan SuaraBali.id.
Tidak hanya mengamankan pelaku, sejumlah barang bukti pendukung ikut diamankan. Di antaranya satu potong baju kaus warna putih, satu potong celana pendek warna hitam, satu potong BH warna biru, dan hasil visut et revertum.
Baca Juga: Pemerasan hingga Pencucian Uang, Eks Sekda Buleleng Dituntut Pidana Penjara 10 Tahun
Atas perbuatan biadabnya terhadap anak kandungnya berusia 14 tahun, DPBK disangkakan telah melakukan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 81 ayat (3) UU RI no. 17 tahun 2016 tentang peraturan pemerintah pengganti UU RI no. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU jo pasal 76 d UU RI no. 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang berbunyi; setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak -anak melakukan persetubuhan yang dilakukan oleh orang tua kandungnya.
“Ancaman hukumannya minimal 5 tahun maksimal 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar ditambah 1/3 dari ancaman pidananya,” tandas AKBP Andrian Pramudianto.
Sementara itu, Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait memberikan apresiasi atas ditahannya pelaku pemerkosaan terhadap anak kandung yang terjadi di Kecamatan Sawan.
“Dengan ditangkapnya pemperkosa putri kandungnya sebagai korban kejahatan seksual, korban kejahatan serangan persetubuhan yang dilakukan oleh orang tua kandungnya Komnas Perlindungan Anak memberikan apresiasi kepada Polres Buleleng dengan dedikasi dan atas kerja kerasnya sehingga terungkap kasus ini,” ujar Arist Merdeka Sirait.
Arist Merdeka Sirait berharap, kasus kejahatan seksual terhadap anak-anak terutama terhadap anak kandungnya sendiri, tidak boleh terjadi di Buleleng. Caranya dengan bahu membahu memutus mata rantai kejahatan seksual terhadap anak.
Baca Juga: Miris! Seorang Ayah Tega Perkosa Anak Kandung Umur 7 Tahun dan Ngaku Khilaf, Publik: Hukum Mati!
Masih menurut Arist Merdeka Sirait, kejahatan seksual terhadap anak adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Dengan terbongkarnya kasus ini, Komnas Perlindungan anak mendukung kepolisian untuk menerapkan UU No 17/2016 tentang penerapan Perpu No.1/2016 tentang perubahan kedua dari UU No.23/2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan dapat ditambahkan sepertiga dari pidana pokok menjadi 20 tahun penjara karena dilakukan oleh orang tua kandung.
“Komnas Perlindungan Anak Mendukung mengajak semua pihak masyarakat di Buleleng bahu membahu menyelamtakan anak-anak dari kejahatan predator seksual dengan komitmen dan pendekatan berkeadilan,” tandasnya.
Sebelumnya DPB dengan tega memperkosa anak kandungnya sendiri hingga tak berdaya. Peristiwa itu terjadi Sabtu 26 Maret 2022, sekitar pukul 00.30 WITA saat korban sedang tidur. Korban bersama ibunya kemudian melaporkan kasus itu ke Unit PPA Polres Buleleng.
Berita Terkait
-
Animator Film Disney & Pixar Dihukum 25 Tahun Penjara Atas Pemerkosaan Anak yang Disiarkan Langsung
-
Curiga Ada yang Menutupi, Legislator PKB Minta Kapolri Turun Tangan Kasus Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo
-
Kronologi 13 Orang Perkosa Anak di Bawah Umur di Purworejo, Hotman Paris Turun Tangan
-
Putri Candrawathi Ungkap Kronologi Diperkosa dan Diancam Brigadir J di Magelang: Kalau Ngomong, Suamimu...
-
'Hantu Masa Lalu' Korban Pemerkosaan Kenali Pelakunya 36 Tahun Kemudian
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
Terkini
-
TPA Sarbagita Bali Rawan Longsor Saat Hujan, DLHK Kerahkan Alat Berat
-
El Nino Picu Gelombang Tinggi di Bali, BMKG Beri Peringatan Dini Pelayaran
-
Kembali Erupsi, Gunung Lewotobi Laki-laki NTT Semburkan Abu 5.000 Meter
-
Video Viral Emak-emak Ngaku Disekap 5 Hari di Villa, Polda Bali : Hoaks
-
Akademisi Unram Sebut Banyak Anak Muda NWDI Kecewa Dengan Langkah Politik TGB