Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Maret 2022 | 07:15 WIB
Antrean warga yang mengular menggeruduk pasar murah minyak gireng curah di seberang Pasar Pemedilan Denpasar, Banjar Pemedilan Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Bali, pada Rabu (23/3/2022). [Suara.com/Yosef Rian]

SuaraBali.id - Menyikapi harga minyak goreng yang melonjak dan dikeluhkan banyak masyarkat, Distributor minyak goreng PT Star Benoa menggelar pasar murah pertama kalinya di Denpasar.

Pasar murah minyak goreng curah tersebut langsung digeruduk warga hingga menimbulkan antrean berpuluh meter. Antrean mulai tampak mengular sejak siang hari pukul 13.00 Wita bahkan hingga sore hari warga terus datang silih berganti.

Mereka tampak membawa jeriken hingga galon dari rumah, hingga ke Pura Tambang Badung Denpasar tepatnya di seberang Pasar Pemedilan Denpasar, Banjar Pemedilan Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Bali, pada Rabu (23/3/2022).

Bahkan di tengah siang bolong terik panas matahari tak menghalangi para ibu-ibu dan bapak-bapak berjuang mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

PT. Star Benoa mengerahkan mobil tangki yang diparkir di tepi jalan mengangkut 4.500 kilogram minyak goreng curah.

Petugas dari PT Star, Dewa Nyoman Sudana mengatakan, rencananya tidak sekali ini saja pasar murah diadakan mengingat tingginya kebutuhan dan minat masyarakat.

Dijelaskan Dewa, bahwa tiap warga dibatasi maksimal hanya boleh membeli minyak goreng sebanyak 17 kilogram.

Per liter minyak goreng curah ini dibanderol dengan harga Rp 14 ribu atau Rp 15.500 per kilogram, seperti harga normal sebelum terjadi lonjakan di mana saat ini di pasaran minyak goreng kemasan mencapai Rp 25 ribu per liter.

"Ini baru pertama kami lakukan, dan nanti kalau ada lagi kami langsung meluncur,” ucap dia.

Seorang warga, Putu S, yang merupakan pedagang minyak goreng curah eceran begitu mengetahui informasi tersebut langsung tak ingin melewatkan kesempatan itu.

Minyak goreng curah yang ia beli digunakannya untuk dijual kembali karena stok dagangan sudah menipis karena sulitnya mencari minyak goreng.

“Di pasar sulit nyari, harganya mahal. Karena ada pasar murah di sini makanya beli, mumpung dekat juga,” ujar Putu S yang membawa dua galon minyak goreng itu

Di tengah pandemi COVID-19 pun warga terus menerus diingatkan oleh Babinsa setempat agar tidak melanggar protokol kesehatan karena kerumunan antrean minyak goreng curah.

Kontributor Bali : Yosef Rian

Load More