SuaraBali.id - Desa Wisata Penglipura, Bangli, Bali memiliki cara tersendiri akan upaya risiko bencana, yang disesuaikan dengan ajaran agama yang dianut yaitu agama Hindu. Dalam hal ini penanggung jawab Desa Wisata Penglipuran, Nengah Monang menyampaikan hal itu berasal dari filosofi Tri Hita Karana.
Sebagaimana dilansir beritabali.com – jaringan suara.com, Filosofi yang mereka pegang dalam membangun desa ini turut menjadi upaya bersama dalam pengurangan risiko bencana, khususnya melestarikan alam.
Selain itu terdapat nilai gotong royong yang dilakukan masyarakat Desa Wisata Penglipuran dapat menjadi contoh dalam penguatan penanggulangan bencana.
“Masyarakat desa ini sering berkumpul dan berdiskusi untuk menyatukan sikap dengan tidak adanya sekat, kami juga memiliki Hutan Bambu yang dimiliki masyarakat desa dan kami pun sepakat untuk melestarikan dengan adanya peraturan untuk tidak dijual maupun ditanami tanaman lainnya,” tuturnya Kamis (17/3/2022).
Baca Juga: Minyak Goreng di Bali Capai Rp 25 Ribu Per Liter, Pedagang Sempol Gigit Jari Terpaksa Beli Gelasan
Adapun kunjungan ke Desa Penglipuran akan dijadwalkan pada 28 Mei 2022 sebagia bagian dari kunjungan lapangan dari perhelatan Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) ke-7.
193 Negara akan menjadi delegasi dalam perhelatan tersebut, salah satunya menunjukkan kisah baik kearifan lokal dalam penanggulangan bencana, sebab Indonesia pun merupakan negara pertama di Asia yang dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7 pada 23—28 Mei 2022.
Lokasi yang ditunjuk sebagai bagian dari kunjungan lapangan (field visit) bagi delegasi GPDRR, antara lain di Dewa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli dan Kertha Gosa, Kabupaten Klungkung.
Ini diharap menjadi bukti kearifan lokal yang dimiliki Indonesia menjadi kekuatan dalam membangun pengurangan risiko bencana untuk ketangguhan Indonesia. Selain itu juga menjadi contoh pembelajaran penanggulangan bencana di kancah internasional.
Baca Juga: Kendaraan ke Mandalika Meluber, Sopir Angkutan Logistik di Pelabuhan Padangbai Protes
Berita Terkait
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
-
Kebijakan Sampah di Bali Tuai Protes: Larangan Minuman Kemasan Ancam Industri Daur Ulang?
-
Pemprov Bali Disarankan Belajar Kelola Sampah dari India, Adupi: Kebijakan Melarang Bukan Solusi
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari