SuaraBali.id - Puluhan Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina menggelar aksi solidaritas. Menyerukan perdamaian. Menyusul konflik yang melibatkan negara mereka dengan Rusia.
Di depan Kantor Konsulat Ukraina di Jalan Gurita, Pegok, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Selasa 1 Maret 2022, para warga Ukraina membentangkan spanduk tulisan bernada seruan perang dihentikan.
Tulisan yang mereka serukan seperti "Putin Stop War!!! Russians Want Peace, Love Peace Save Ukraina, Pray For Ukraina, Ukraina I Love You," dan lain-lain
Konsul Kehormatan Republik Ukraina di Bali, I Nyoman Astama, mengatakan melalui aksi ini mereka memberikan dukungan moril. Menyuarakan perdamaian dengan harapan pesan ini sampai ke dunia internasional. Bahwa Ukraina cinta damai dan ingin konflik berhenti.
Berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwilkumham) Bali terdapat lebih dari 3.200 WN Ukraina yang ada tersebar di wilayah Provinsi Bali, rata-rata dari mereka berprofesi sebagai digital marketing.
"Mereka menunjukkan solidaritas kepada negaranya saudara-saudaranya, bahwa mereka tidak ingin perang, mereka cinta damai, sama kalau negara kita mengalami perang, kita tidak ada di sana, apa yang yang bisa kita lakukan, ya memberikan dukungan moril," kata Astama di sela - sela aksi.
"Kita mengharapkan pesan ini sampai kepada para pemimpin mereka, mereka mengharapkan terjadi perundingan yang menemukan titik temu dan bisa mencapai kesepakatan perdamaian, itu harapannya," imbuhnya.
Astama menyampaikan, bahwa perang Rusia dan Ukraina bukan tidak mungkin sampai ke Indonesia. Salah satunya di sektor perekonomian. Ia menerima laporan WN Ukraina tidak bisa menerima transferan dana dari negaranya karena serangan cyber.
"Dampak perang itu sangat keras dan banyak sekali, dari kemanusiaan, infrastruktur, psikologi, tidak kalah penting perekonomian, dari konsulat kita mengantisipasi bahwa akan ada dampak yang berpengaruh pada mereka karena bank-bank di sana diserang oleh cyber. Mereka dari sini tidak bisa menerima transferan dana, mungkin sekarang masih bisa bertahan, mudah-mudahan tidak berlangsung lama, cepat berakhir sehingga bisa normal," jabarnya.
Baca Juga: Sebelum Diterapkan ke Seluruh Indonesia, Bali jadi Contoh Bebas Karantina Mulai 14 Maret Mendatang
Astama mengungkapkan kisah waktu berada di Ukraina, bagi dia, orang Ukraina sama halnya dengan orang Indonesia memiliki rasa kekeluargaan persaudaraan yang tinggi dan cinta damai.
"Sebenarnya mereka orangnya sangat cinta damai, friendly, kekeluargaan tinggi, sama seperti orang asia, Indonesia, saya waktu ke sana tanya jalan ditunjukkan diantarkan, pernah juga teman saya sakit masuk ke apartment tahu- tahunya mereka belikan obat," bebernya.
Mengingat situasi Pandemi COVID-19, Astama berkomunikasi dengan perwakilan dari WN Ukraina mengenai aturan-aturan yang diberlakukan pemerintah Indonesia, sehingga kedepan aksi-aksi yang mengundang kerumunan agar bisa dihindari.
"Mereka menyebar di mana-mana, kita komunikasi ke perwakilan mereka dan yang kita kenal, surat kita buatkan bahwa untuk saat ini sesuai aturan pemerintah Indonesia berkumpul tidak direkomendasikan di situasi pandemi tidak boleh mengadakan aksi damai, demonstrasi, atau sosial gathering dan sejenisnya, kita harapkan mereka memahami bahwa aturan disini harus diikuti. kalau tidak, ada konsekunsinya," paparnya.
Disinggung mengenai bantuan Pemerintah Republik Indonesia terhadap mereka yang izin masa tinggalnya habis dan lain sebagainya, Astama menjelaskan bahwa hal itu sudah dikoordinasikan Kantor Pusat Kedutaan dengan pemerintah.
"Itu memang ranahnya di kantor pusat kedutaan, di sana mereka yang melakukan negosiasi ke pemerintah indonesia tahap ini sedang dilakukan koordinasi yang saya tahu. Tupoksi kita sebagai konsul bagaimana menjembatani yang disampaikan, kita memfasilitasi," pungkasnya.
Kontributor Bali : Yosef Rian
Berita Terkait
-
Bantuan Militer Sempat Terhenti Gara-gara Trump-Zelenskyy Bersitegang, Senjata AS Akhirnya Mengalir ke Ukraina
-
Trump Kembali Kirim Senjata ke Ukraina Setelah Gencatan Senjata! Apa yang Berubah?
-
Resep Es Kuwut Bali Spesial, Takjil Segar dan Istimewa untuk Ramadan 2025
-
Eropa Siapkan "Jaminan Kredibel" untuk Ukraina: Tinggalkan Ketergantungan pada Amerika Serikat?
-
Deal Rahasia AS-Ukraina Terungkap: Gencatan Senjata, Bantuan Intelijen, dan Kekayaan Mineral!
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025