SuaraBali.id - Komite Olimpiade Internasional telah melucuti sabuk hitam kehormatan milik Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini berhubungan dengan solidaritasnya terkait invasi dan serangan brutal Rusia ke Ukraina.
Taekwondo Dunia mengatakan sangat mengutuk serangan brutal terhadap nyawa tak berdosa di Ukraina. Apa yang dilakukan Rusia dianggap bertentangan dengan visi Taekwondo Dunia yakni: "Perdamaian Lebih Berharga daripada Kemenangan" dimana nilai-nilai Taekwondo Dunia menghormati dan toleransi.
“Dalam hal ini, Taekwondo Dunia telah memutuskan untuk menarik sabuk hitam dan kehormatan ke-9 yang dianugerahkan pada November 2013 kepada Vladimir Putin.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Rusia itu dianugerahi sabuk hitam oleh kepala Federasi Taekwondo Dunia, Choue Chung-won, dan menjadi grandmaster taekwondo saat berkunjung ke Korea Selatan pada November 2013.
Selain itu, kini lagu kebangsaan dan bendera Rusia serta sekutunya, Belarusia tidak akan dimainkan atau ditampilkan di acara mendatang.
Taekwondo Dunia dan Uni Taekwondo Eropa tidak akan mengatur atau mengakui acara Taekwondo di Rusia dan Belarusia.
"Pemikiran Taekwondo Dunia bersama rakyat Ukraina dan kami berharap perang ini segera berakhir dengan damai," katanya.
Sabuk hitam kehormatan sebelumnya pernah diberikan kepada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Donald Trump, mitra Korea Selatan mereka Lee Myung-bak, serta para pemimpin lain dari Spanyol, Kroasia, Pakistan, Indonesia dan Honduras.
Kini karena Presiden Rusia Vladimir Putin yang telah memerintahkan invasi secara brutal ke Ukraina, yang telah menyebabkan 14 anak-anak serta 350-an orang Ukraina lainnya meninggal dunia, sabuk hitam kehormatan Taekwondo itu dilucuti.
Berita Terkait
-
Tentara Korea Utara Menyamar jadi Warga Lokal di Wilayah Perbatasan Rusia-Ukraina
-
Jatuh Cinta di Medan Perang, Tentara Inggris Ditawan Rusia Setelah Berjuang untuk Ukraina
-
Unjuk Kekuatan, Putin Klaim Rusia Punya Senjata Tak Tertandingi oleh Negara Manapun
-
Putin Tunjukkan Kekuatan Militer Rusia, Uji Rudal Baru dan Ancaman Balas Dendam
-
Tangan Vladimir Putin Tampak Membeku saat Pidato, Beragam Spekulasi Mengenai Kondisi Kesehatannya Jadi Perbincangan
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025