SuaraBali.id - Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) diwarnai adu jotos oleh kelompok mahasiswa.
Peristiwa tersebut terjadi saat momen pemungutan suara di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram pada Kamis siang, (24/2/2022)
Awalnya, sejumlah mahasiswa mempermasalahkan soal teknis pemilihan. Kemudian kelompok mahasiswa lain yang bersitegang. Kemudian terjadi adu mulut dan situasi makin memanas.
Aksi saling dorong pun tak terelakan. Kondisi di lapangan makin tak terkendali. Peristiwa adu jotos tak bisa dihindarkan.
Lalu Arya Panji, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram menyebutkan bahwa permasalahan awal terjadi saat sejumlah mahasiswa mempermasalahkan soal banyaknya Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang menumpuk di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sejumlah mahasiswa meminta agar KTM diserahkan satu persatu. Saat akan memilih masuk TPS.
"Setelah itu ribut, ada yang dibanting, lesung pipinya berdarah, kayaknya ada yang pakai paku juga," kata pria kerap disapa Panji itu pada Kamis, (24/2/2022).
Ia menyebutkan mahasiswa seharusnya tidak memberikan contoh seperti itu. Sebagai kelompok terpelajar, kata Panji, mahasiswa harus menunjukkan sikap dan etika berdemokrasi yang baik.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram Prof. Dr. Ir. Enny Yuliani, menyebutkan seharusnya insiden tersebut tidak terjadi di lingkungan kampus.
"Sangat disayangkan ya," ujar Prof Enny.
Ia berpesan agar proses demokrasi di kampus harus berjalan sesuai dengan etika berdemokrasi yang baik. Tak boleh ada tindakan anarkis.
"Mahasiswa harus menyelesaikan pemira dengan tidak anarkis," tandasnya.
Sebagai informasi, pemilihan Ketua BEM Universitas Mataram 2022 telah mengalami beberapa kali penundaan. Sebelumnya, pemira dijadwalkan akan dilaksanakan secara offline pada awal tahun 2022.
Namun, pemira tersebut urung dilakukan. Pemira kemudian diwacanakan akan dilaksanakan secara daring. Hingga menjelang akhir Februari, pemira kemudian baru bisa dilaksanakan secara offline.
Berita Terkait
-
7 Laptop AutoCAD Terbaik 2025: Mana yang Paling Worth It Buat Mahasiswa?
-
6 Sneakers Lokal Mulai Rp100 Ribuan untuk Mahasiswa, Stylish dan Nyaman Dipakai Kuliah!
-
5 Motor Matic Bekas di Bawah Rp10 Juta untuk Mahasiswa Rantau: Irit BBM dan Tidak Rewel
-
Solidaritas untuk Perantau Sumatra: Dari Seniman Gamping hingga Polda DIY Turun Tangan
-
CROWD 9.0: Ajang Kreasi Digital Mahasiswa dari Seluruh Nusantara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran