Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Februari 2022 | 07:34 WIB
Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Sebuah penyakit terdeteksi di Kuba yang mengakibatkan gejala seperti vertigo mendadak, mual, sakit kepala, dan tekanan kepala. Sindrom Havana adalah serangkaian gejala yang dilaporkan oleh staf kedutaan AS dan Kanada di Kuba sejak tahun 2016.

Kebanyakan, orang-orang dengan sindrom Havana mendengar suara keras hingga tekanan di kepala.

Penyebab Sindrom Havana

Sindrom Havana disebabkan oleh penyebab yang belum jelas. Namun, gejala yang dilaporkan berasal dari energi panjang gelombang langsung.

Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional mengungkapkan bahwa gejala sindrom Havana konsisten dengan efek energi gelombang mikro terarah yang telah lama dipelajari Rusia.

Pada tahun 2018, pejabat intelijen AS menganggap Rusia sebagai tersangka utama dalam serangan yang engakibatkan Sindrom Havana. Alasan serangan itu diyakini terjadi dalam upaya mengumpulkan data digital dari staf intelijen AS, tetapi ini tetap tidak terbukti.

Hampir setengah dari semua kasus Sindrom Havana yang dilaporkan mempengaruhi petugas CIA atau kerabat mereka. Ada sebanyak 60 pejabat terkait Departemen Pertahanan yang terlibat dan 50 lainnya dengan Departemen Luar Negeri.

Agen dan personel FBI telah melaporkan mengalami gejala sindrom Havana ketika berada di luar negeri, terutama di Eropa dan Asia Tengah. Kasus Washington DC pertama dilaporkan pada Mei 2021, dengan AS menyelidiki kemungkinan serangan gelombang mikro.

Pada 24 Agustus 2021, penerbangan Wakil Presiden Kamala Harris ke Vietnam ditunda selama tiga jam karena insiden yang diduga disebabkan oleh sindrom Havana. Walau begitu, tidak dikonfirmasi bahwa itu ada hubungannya dengan kondisi tersebut.

Load More