SuaraBali.id - Band metalcore asal Denpasar Istant Karma merilis album penuh perdananya jelang penghujung bulan Februari 2022. Grup music yang didirikan sejak tahun 2002 silami ini akhirnya merilis album berisi lagu-lagu bertema Kesehatan mental.
Album yang diberi tajuk "Through This Suffering" dirilis dengan format cakram padat (CD). Kemudian nantinya akan dihadirkan dalam format digital melalui pelbagai platform musik digital.
Sejak dibentuk, Instant Karma telah merilis tiga single, yaitu "6 Days 6 Year 6 Pain", "Kabut Tergenggam", dan "Aphrodity". Ketiganya digarap tahun 2005, dimana single "6 Days 6 Year 6 Pain" ikut dalam album kompilasi Rock After School #2 tahun 2007 dan lagu "Aphrodity" masuk di album Grindcorner Bali Compilation tahun 2006.
"Album penuh perdana kami dirilis tanggal 22 Februari 2022. Kami akan keluarkan rilisan fisik dulu , digitalnya sudah tinggal sounding setelah album fisik," terang gitaris juga frontman Instant Karma, Dimas.
"Through This Suffering" mengusung tema tentang isu kesehatan mental, dan Instant Karma memang konser terhadap isu itu.
""Through This Suffering" dipilih sebagai judul album ini, karena menurut kami relevan dengan situasi yang sering dialami manusia. Banyak melewati hal-hal yang tidak diingankan. Berperang dengan waktu dan diri sendiri, berperang melawan mentalnya. Tapi pada akhirnya bisa bangkit menemukan jati diri dengan ragam jalan dan cara. Jadi apapun kondisi sakit kalian, kalian pasti bisa bangkit lagi. Lagu "Through This Suffering" berbicara tentang isu kesehatan mental, dan kami konsen terhadap isu itu," tutur Dimas.
Dalam album ini ada 11 track termutakhir mengisi album "Through This Suffering". Meski secara garis besar mengusung isu kesehatan mental, Instans Karma juga menyuarakan dalam lirik lagunya tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Di dalamnya terselip pula soal isu lingkungan.
Menariknya di lagu "My Clarity", Instant Karma menggaet vokalis Scare Of Bums, Bocare. Kata Dimas, proses penggarapan album ini memakan waktu cukup lama, 4 tahun.
Lamanya pengerjaan album, lantaran Instant Karma sempat vakum dan mengalami pergantian personel.
"Kami sempat break lama, dan perjalanan menuju album ini kami juga mengalami bongkar pasang personel," ungkapnya.
Semua lagu dan lirik diciptakan oleh Dimas, namun dari sisi aransemen musik dikerjakan secara kolektif oleh Instant Karma.
"Kebetulan draft awal fondasi lagu saya yang buat. Cuma teman-teman lain membantu mengkoreksi dan mengaransemen apabila ada yang kurang," jelas Dimas.
Album penuh dirilis, band yang diawaki oleh Dimas (gitar), Vito (gitar), Andra (bass), Gus Dop (drum) dan Tegar (vokal) ini telah menyiapkan video musik salah satu lagu di album ""Through This Suffering". Bahkan mereka pun tengah merencakan menggelar tour album ke Jepang.
"Kalau pandemi bisa teratasi kami mau tour ke Jepang," ujar Dimas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun