Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Februari 2022 | 17:22 WIB
Ilustrasi - Jalanan di Bali. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bali Timur mencatat ada 50 laporan masuk terkait kabel sepanjang tahun 2021. Laporan tersebut masalah kabel melintang, kabel tertimpa pohon dan lainnya.

Akan tetapi setelah dicek ternyata 90 persen laporannya merupakan kabel milik provider internet. Manajer PLN UP3 Bali Timur, Andre Pratama Djatmiko menjelaskan perbedaan PLN dan provider.

“Dari sisi tiang, apabila tiang itu beton, besar dan putih itu pasti PLN. Kalau hitam, dan kabel singel, itu adalah kabel telekomunikasi atau internet,” ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.

Disebutkan bahwa selama ini PLN selalu memantau kondisi kabel di lapangan. Biasanya, persoalan kabel PLN putus atau kendor terjadi akibat ditimpa pohon tumbang atau longsor.

Dan saat terjadi persoalan, akan ada notifikasi dari sistem PLN.

“Kalau kabel kami lepas, itu ada notifikasi atau warning. Lalu kami akan lacak ke lapangan. Itu hanya di jalan. Tapi kalau sambungan rumah belum ada notifikasi. Jadi kami minta, agar kalau ketemu seperti itu, dilaporkan ke kami,” pintanya.

Load More