SuaraBali.id - Pemulihan ekonomi Bali saat ini sudah bisa terlihat meski masih dalam masa pandemi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.
Meski demikian menurutnya situasi pemulihan ekonomi belum begitu dirasakan di Bali.
Kontribusi Bali bagi pertumbuhan ekonomi hanya 0,07 persen. Angka pertumbuhan ekonomi di Bali pada akhir 2021 pun masih terkontraksi di angka minus 2,47 persen--walau posisi itu lebih baik dari pertumbuhan 2020 yang sebesar -9,3 persen.
“Tapi Bali masih menderita karena dampak akibat pandemi berbekas,” kata Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum yang berlangsung secara virtual, Rabu (9/2/2022).
Sri Mulyani mengatakan melemahnya sektor pariwisata dan hospitality di Bali selama pandemi memberikan dampak yang sangat dalam bagi perekonomian di Pulau Dewata. Musababnya, lebih dari 70 persen perekonomian di pulau tersebut tergantung pada sektor tersebut.
Mantan bos Bank Dunia itu berharap pemulihan Bali akan lebih cepat terjadi pada 2022. Apalagi, kata dia, pemerintah telah membuka pintu gerbang turis asing ke Bali dan mengizinkan penerbangan langsung membawa pelaku perjalanan luar negeri mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Dengan demikian secara bertahap, sektor pariwisata Bali akan kembali hidup.
Kendati mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi, Sri Mulyani menginginkan agar capaiannya berkualitas. Ia mengatakan pemulihan kegiatan ekonomi harus disertai dengan penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan indeks rasio gini.
“Ini adalah tiga indikator utama yang menunjukkan kualitas pertumbuhan lebih baik,” tuturnya.
Menurutnya kini pemulihan ekonomi telah dirasakan secara merata di seluruh Indonesia. Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), pemulihan itu ditunjukkan oleh peningkatan angka pertumbuhan ekonomi yang terjadi di hampir semua pulau sepanjang 2021.
“Kalau melihat dari sisi geografi, kita melihat ada pemulihan yang merata. Ada harga komoditas tinggi dan sektor pertambangan yang bisa memanfaatkannya,”jelasnya.
Ia menyebut pulau Jawa tercatat menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Selama 2021, Pulau Jawa menyumbang 57,89 persen dari total pertumbuhan ekonomi nasional.
Di pulau Jawa, ekonomi tumbuh 3,6 persen, di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 3,69 persen. Daerah selanjutnya adalah Sumatera menyumbang angka pertumbuhan 21,7 persen; disusul Kalimantan 8,25 persen; dan Sulawesi 6,8 persen.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Intip Keseruan Para Anak Muda Bahas Ekonomi di Gelaran Youth Economic Summit 2024
-
RI Perlu Lompatan Pertumbuhan Ekonomi Agar Keluar dari Jebakan 'Batman'
-
Prabowo Ingin Ekonomi RI Terbang 8 Persen, Faktanya Tahun Depan Makin Berat
-
Kocar-kacir Kelas Menengah RI, Rata-rata Tabungannya Tinggal Rp1,8 Juta
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Tiket Ludes 2,5 Bulan, OPPO Run 2024 Sukses Gelar Event Olahraga di Bali
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2