SuaraBali.id - Honda Beat merupakan salah satu motor favorit masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Salah satu alasan mengapa motor ini digemari adalah karena harga motor Beat yang terbilang cukup terjangkau. Ditambah lagi memang efisiensi penggunaan motor matic, yang lebih digemari oleh masyarakat.
Perlu diketahui bahwa motor Beat dari Honda saat ini punya new variant yang terdiri dari tiga tipe. Yang pertama ada tipe CW, CBS, dan CBS ISS. Ketiga tipe ini memiliki perbedaan masing-masing.
Perbedaan Tipe CW, CBS, dan CBS ISS Honda Beat
Untuk yang berencana untuk memilih Honda Beat sebagai motor terbaik, anda tentu harus mengetahui perbedaan varian baru Honda Beat mulai dari tipe CW, CBS, dan CBS ISS. Simak berikut ini.
1. Tipe CW
CW sendiri merupakan kepanjangan dari cast wheel, teknologi ini adalah tipe standar dari motor Beat dengan kualitas yang tinggi. Cast wheel sendiri berarti bagian motor velg yang banyak juga disebut sebagai velg racing.
Perlu diketahui bahwa, rata-rata motor di zaman sekarang banyak menggunakan velg racing dibanding velg ruji. Kelebihannya adalah dari sisi penampilan motor yang terlihat lebih sporty dan juga tangguh. Velg jenis ini juga lebih mudah untuk dirawat dan dibersihkan.
2. Tipe CBS
Tipe 2 merupakan tipe CBS di mana motor Beat Anda menggunakan teknologi terbaru dari Honda yaitu combi brake system. Teknologi ini adalah kombinasi rem depan dan rem belakang motor yang difungsikan dalam satu rem saja.
Baca Juga: Keren! Repsol Honda rilis RC213V untuk MotoGP 2022, Ini Wujudnya
Manfaatnya adalah untuk membuat bagian pengereman motor jauh lebih praktis dan juga tepat. Tipe CBS ini membuat motor Beat Anda jauh lebih mudah pengoperasiannya. Misalkan ingin menarik rem, maka tarik rem tangan sebelah kiri sehingga rem belakang dan rem depan bisa berfungsi secara bersamaan.
Kelebihan lainnya dengan fitur ini adalah membuat motor Anda jauh lebih nyaman terutama untuk para pengendara pemula. Di mana masih sedikit grogi untuk menggunakan fungsi-fungsi motor. Dengan tipe CBS ini pengendara pemula jauh lebih muda untuk melakukan pengereman saat mengendarai motor.
3. Tipe CBS ISS
Merupakan teknologi idling stop system, yang berarti teknologi untuk mematikan mesin secara otomatis saat berhenti lebih dari 3 detik. Jangan khawatir, karena mesin motor akan hidup kembali ketika bagian gas ditarik dan tidak perlu menarik tombol starter kembali.
Saat mesin secara otomatis berhenti Anda juga tidak perlu merasakan hentakan mesin sehingga teknologi ISS ini terbilang cukup canggih. Kelebihannya juga terdapat pada penggunaan bahan bakar yang jauh lebih efisien, karena bisa mengurangi konsumsi BBM yang tidak perlu. Untuk lingkungan dampaknya yaitu bisa menurunkan penggunaan emisi gas sehingga jauh lebih ramah lingkungan.
Fungsi ISS ini juga menjadi yang terbaik ketika pengguna motor Beat di daerah perkotaan yang memiliki banyak traffic light. Dimana terdapat banyak rambu lalu lintas yang bisa saja membuat Anda harus berhenti mendadak atau saat terjadi kemacetan panjang di jalanan.
Berita Terkait
-
The Best 5 Oto: Mitsubishi Berbagi Platform dengan Nissan, Motor Listrik Nusa_K Series Karya Anak Bangsa
-
Mitsubishi Siapkan Outlander Sport Baru, Berbagi Platform dengan Nissan Juke
-
PT KTB Siap Mengejar Posisi Puncak di Segmen Medium Duty Truck Bersama Mitsubishi Fuso Fighter
-
Menyongsong Era Mobil Listrik, Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Tetapkan Roadmap 2030
-
Aliansi Renault-Mitsubishi-Nissan Percepat Akselerasi Kendaraan Listrik untuk 2030
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi
-
Mengapa Monyet di Hutan Ubud Dianggap Hewan Suci?