SuaraBali.id - Peningkatan kasus COVID-19 di Kota Mataram, NTB terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Eka Nurhayati adanya kenaikan kasus tersebut memang benar namun jumlahnya tidak signifikan.
Menurutnya pasien yang dirawat di RSUD Kota Mataram tersisa lima orang.
"Data harian belum signifikan kenaikan kasus. Yang kita rawat di RSUD Kota Mataram cuma lima pasien. Itu padien yang bergejala saja," imbuhnya.
Artinya, lanjut dr. Eka, meskipun kasus Omicron sudah masuk di Kota Mataram, masyarakat jangan panik. Tetapi harus tetap patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) dan segera vaksinasi.
"Omicron sudah nyampe di sini. Tapi alhamdulillah tidak banyak pasien yang kita rawat. Kemungkinan Omicron ini kayak flu gejalanya. Pasien Omicron yang meninggal karena belum divaksin. Sehingga ayo vaksin dan patuhi prokes. Supaya bisa melindungi diri, kalaupun kena tak akan bergejala," tandas dr. Eka.
Meskipun ditemukan satu pasien COVID-19 varian Omicron beberapa waktu lalu, namun hasil penelusuran kontak erat dengan melakukan tracing dan testing kepada tenaga kesehatan (nakes) dan keluarga pasien, tidak ada yang positif COVID-19.
"Dari penelusuran kontak erat kepada nakes RSUD Kota Mataram tidak ada yang terpapar Omicron. Nakes kita yang menangani pasien ndak ada yang positif. Tracing kepada keluarga juga tidak ada yang positif," ungkap dr. Eka dikonfirmasi pada Selasa, (1/2/2022).
Dikatakan Eka, bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Kota Mataram juga sangat rendah. Sebelumnya, ada 8 pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Kota Mataram, namun ada beberapa pasien yang sudah sembuh.
"Sekarang tinggal 5 pasien. Itu pun kebanyakan usia lanjut atau komorbid. Jadi yang kita rawat memang pasien yang bergejala," kata istri Direktur RSUD Provinsi NTB ini.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengonfirmasi dua warga terpapar COVID-19 varian Omicron di NTB. Masing-masing satu orang berasal dari Kota Mataram dan satu orang dari Kabupaten Sumbawa.
Satu pasien Omicron inisial SBS (61) asal Kota Mataram telah meninggal dunia. SBS terkonfirmasi positif pada tanggal 13 Desember 2021 di RSUD Kota Mataram dan meninggal dunia pada 14 Desember 2021.
Hasil penelusuran yang dilakukan Dinas Kesehatan, ternyata pasien terpapar Omicron asal Kota Mataram ini belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
Sedangkan satu pasien Omicron dari Kabupaten Sumbawa inisial JDH (72) sudah dinyatakan sembuh. Pasien ini baru menerima vaksinasi dosis pertama dengan jenis vaksin Astrazeneca (AZ).
Pasien inisial JDH terkonfirmasi positif pada tanggal 26 Desember 2021 di RSUD HL Manambai Abdulkadir Sumbawa.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari