SuaraBali.id - Sikap toleransi antarumat beragama ditunjukan dengan indahnya oleh dua siswi yang berbeda agama di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng. Hal tersebut terlihat dalam tayangan video yang viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun @sekilasbali terlihat seorang siswa berkerudung hitam membawakan dupa kepada seorang temannya yang beragama Hindu sedang melakukan persembahyangan.
Pada video berdurasi sekitar 24 detik itu, siswi berkerudung tersebut membawakan dupa ketika temannya menghaturkan banten di depan sekolah. Belakangan diketahui, sikap toleransi itu ditunjukan siswa SMK TI Global Singaraja.
Kepala Sekolah SMK TI Global Singaraja Ketut Widi Astawan mengatakan, kedua siswi yang ada di video tersebut merupakan anggota OSIS SMK TI Global Singaraja.
Siswi bergama muslim itu bernama Sofia, duduk dibangku kelas X Jurusan Multimedia. Sementara siswa yang beragama hindu ialah kakak kelas Sofia, yakni Luh Yastini, duduk di bangku kelas XII Jurusan Akuntansi.
Ia mengemukakan, video tersebut dibuat tanpa sengaja oleh Wakil Kepala Kesiswaan SMK TI Global Singaraja dan kemudian diunggah di media sosial hingga viral.
"Video itu bukan dibuat-buat. Itu murni sikap toleransi siswa kami. Kami di sekolah memang sangat mengedepankan sikap toleransi," ujarnya, dikonfirmasi Senin (24/1/2022).
Dia menyampaikan sikap toleransi dengan saling membantu walau beda agama memang sudah biasa ditunjukkan siswanya.
"Seperti Hari Raya Saraswati, seluruh siswa baik Hindu maupun nonHindu saling bantu membuat pajegan (banten)," jelasnya.
Baca Juga: Ulasan Buku Merajut Damai dalam Kebinekaan, Menguak Pentingnya Toleransi
Selain itu, seluruh siswa di SMK TI Global Singaraja mengenakan pakaian adat Bali setiap Kamis. Kebijakan tersebut mengikuti Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tenyang Hari Penggunaan Busana Adat Bali.
"Yang muslim bisa kombinasi, tetap mengenakan kerudung tapi bawahnya pakai kebaya kamen. Kami tidak memaksakan siswa nonHindu mengenakan pakaian adat bali. Tapi rata-rata semua mau mengenakannya, atas persetujuan orang tua," tutupnya.
Kontributor: Ahmad
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Merajut Damai dalam Kebinekaan, Menguak Pentingnya Toleransi
-
Cinta NKRI? Film Ini Wajib Kamu Tonton Untuk Paham Pentingnya Toleransi
-
Kapolda Jateng Tegaskan 2022 Tahun Toleransi, Jaga Persatuan hingga Cegah Konflik
-
Kemenpora Dukung Kegiatan Pemuda Katolik soal Membangun Indonesia Toleransi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun