
SuaraBali.id - Seorang pria bernama Muhammad Afandi (40) sempat viral dan jadi bahan pemberitaan karena mengamuk membawa golok di depan warungnya di Jalan Tangkuban Perahu Banjar Tegal Buah Padangsambian Kelod Denpasar Barat, Bali, Minggu, (16/1/2022).
Pria ini pun sempat menjalani pemeriksaan selama 2 hari di RSUP Sanglah, Denpasar setelah itu, ia akhirnya dirujuk ke RSJ Bangli.
Kapolsek Denpasar Barat (Denbar) Kompol I Made Hendra Agustina, mengatakan pihaknya membawa Muhamad Afandi ke RSJ Bangli guna mengecek kejiwaan pria asal Malang Jawa Timur tersebut.
Setelah ada petunjuk dari dokter kejiwaan maka polisi akan mengambil langkah terbaik. Sedangkan secara medis luka-luka yang dialami Muhamad Afandi sudah diobati. Tinggal menunggu masalah kejiwaan.
"Soal kejiwaan, dokter RSJ lebih tahu. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter kejiwaan," ungkapnya Selasa, (18/1/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Bila benar Muhamad Afandi mengalami gangguan kejiwaan, sedianya tidak akan diproses hukum. Sebaliknya, bila normal akan dijerat pasal membawa senjata tajam yakni UU Darurat.
"Kalau dia normal akan diproses hukum. Tapi kalau mengalami gangguan kejiwaan, tentu tidak dapat dipidana sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP," ujarnya.
Sebelumnya, Muhamad Afandi mengamuk membawa golok dan menyerang siapa saja yang mendekat. Akibatnya, warga setempat dan pengendara ketakutan dan memilih menghindar.
Aksi ini terjadi di depan warung miliknya Barokah di Jalan Tangkuban Perahu Banjar Tegal Buah Padangsambian Kelod Denpasar Barat, Minggu 16 Januari 2022, sekitar pukul 15.00 WITA.
Pria asal Malang Jawa Timur itu mengamuk setelah menolak diajak pulang ke kampung oleh saudaranya. Padahal secara rutin Afandi harus berobat karena jiwanya terganggu.
Tidak hanya saudaranya yang kabur melihat Afandi membawa golok, kaca mobil milik saksi juga dilempar batu hingga pecah.
Evakuasi terhadap Afandi berjalan 7 jam lamanya, itu pun setelah petugas mengerahkan seluruh kekuatannya saat proses pengamanan. Dari mulai mengerahkan water canon, melepaskan gas air mata hingga menembak Afandi dengan peluru karet.
Namun apa yang dilakukan polisi sia-sia, sebab Afandi malah kian beringas melawan. Ia akhirnya terpojok di kamar mandi ruko di depan warungnya dan polisi berhasil mengamankan goloknya.
Namun tak urung kepalanya berdarah akibat luka gesek bambu yang sebelumnya digunakan sebagai penyekat agar dirinya tidak melakukan perlawanan.
Berita Terkait
-
Tengku Dewi Putri Temukan Kedamaian Hidup di Bali
-
Mahasiswi ITB Ditangkap Usai Unggah Meme Kepala Negara di Medsos, Jadi Ancaman Serius?
-
Profil Yandi Hermawan, Sosok 'Pemulung' Inspiratif yang Viral Usai Bertemu Helmi Yahya
-
Antara Api Passion dan Magnet Prospek: Memilih Jurusan di Era Tren Karier
-
Rasa Syukur vs FoMO, Siapa yang Menang di Dunia Media Sosial?
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Prediksi Negara Tetangga: Timnas Indonesia Dikalahkan China
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025, Penunjang Belajar hingga Urusan Kerja
-
Dear PSSI Masalah Wasit Lagi Nih! Persib Kirim Surat Protes Keras
-
7 Rekomendasi HP Motorola 2025 Harga Mulai Rp2 Juta: Kamera 50 MP, RAM Besar
-
Yuran Fernandes Disanksi Berat, PSM Makassar Bisa Tekor Miliaran Rupiah
Terkini
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik
-
Gubernur Bali Lantik Kepala Kesbangpol Baru Untuk Hadapi Ormas Preman
-
SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora
-
DJ Diah Krisna Party Putih Abu-abu di SMKN 1 Tejakula Tuai Kontroversi
-
BRI Salurkan Bantuan Infrastruktur Teknologi dan Informasi ke Daerah 3T