SuaraBali.id - Tari kecak mendunia dan selalu identik dengan Bali. Tari Kecak menjadi salah satu daya tarik wisata Pulau Dewata.
Beberapa destinasi wisata di Bali juga menghadirkan Tari Kecak sebagai pertunjukkan utamanya. Seperti halnya di Pura Uluwatu.
Tari Kecak berasal dari Ritual Sanghyang. Ritual ini merupakan tradisi harian dimana sang penari berada pada kondisi tidak sadar, atau kesurupan. Dikutip dari jalurrempah.kemdikbud.go.id, Tari Kecak mempertontonkan (puluhan bahkan lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan 'cak' berulang kali dan mengangkat kedua lengan.
Peristiwa tersebut dalam Ramayana digambarkan saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Dikutip dari kemlu.go.id, para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka.
Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa. Pengiring Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang yang menggunakan alat musik.
Sebagai pengiring hanya menggunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana Ritual tarian sanghyang sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan atau ruh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya pada masyarakat.
Tari Kecak tercipta atas inisiasi dua tokoh, yaitu satu penari dari Bali, Wayan Limbak, dan seorang pelukis dari Jerman, Walter Spies. Pada tahun 1930-an mereka menciptakan Tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak kemudian mempopulerkan Tari Kecak saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali dari sanggarnya.
Dikutip dari Artikel Karya Seni, Tari Kecak Uluwatu Sebagai Seni Pertunjukkan Pariwisata di Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung karya I Gusti Ayu Tirta Rasmanik, pada tahun 1970, Tari Kecak mengalami perkembangan dari segi pementasan cerita.
Dari cerita yang digunakan, Tari Kecak tidak lagi sepenuhnya representatif dengan epos Ramayana. Dari segi pementasan, Tari Kecak tidak lagi ditemui di Desa Bona, Giannyar, Bali melainkan sudah tersebar di beberapa desa di Bali termasuk Pecatu. Lakon Ramayana dalam pertunjukkan Tari Kecak itu diketahui dari tata rias dan busana para penarinya, seperti penokohan Rama, Hanoman, Sinta dan Rahwana. (beritabali.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali