Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 03 Januari 2022 | 20:43 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya. [BeritaBali/Istimewa]

SuaraBali.id - Sebanyak 11 karyawan hotel di tempat menginap wisatawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang terpapar COVID-19 varian Omicron dilakukan uji swab berbasis PCR pada Senin (3/1/2022). Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.

Berdasarkan hasil penelusuran (tracing) ke tempat wisatawan asal Surabaya ketika menginap di Bali, interaksi dengan pengunjung lain dipandang sangat minimal. Hal ini karena mereka menempati vila yang sudah dilengkapi dengan kolam renang dan fasilitas lainnya tersendiri.

"Yang bersangkutan hanya interaksi dengan pengantar makanan dan petugas pembersih di sana. Hari ini sudah di-swab sejumlah 11 orang yang sempat kontak erat," kata dr Suarjaya.

Suarjaya menuturkan, dari informasi sebelumnya yang diterima dari Jawa Timur pasien tersebut ke Bali dari tanggal 20-25 Desember 2021. Namun setelah dicek ke hotel, ternyata yang bersangkutan menginap dari 11-15 Desember 2021.

"Kalau melihat dari waktunya, 'kan sudah lewat dari 14 hari, sehingga kemungkinan tertular di Bali sangat kecil," ucap Suarjaya.

Jika menginap dari tanggal 11-15 Desember 2021, kata Suarjaya, sesungguhnya masa inkubasi juga sudah lewat. Demikian pula informasi dari pihak hotel, selama bulan Desember tidak ada karyawan yang sakit dan tidak ada yang terpapar COVID-19.

"Oleh karena karyawan tidak ada gejala apa-apa dan waktunya sudah melewati masa inkubasi, jadi tidak dilakukan apa-apa (tidak karantina-red), selain menunggu hasil swab dan terus memonitor," katanya.

Suarjaya menambahkan, berbeda halnya jika yang bersangkutan menginap di Bali pada akhir Desember 2021, barulah mereka yang kontak erat harus menjalani karantina selama lima hari dan setelah itu juga dilakukan tes.

"Mudah-mudahan ini bukan pertanda adanya kasus masuk Omicron. Tetapi kami minta masyarakat tidak panik dan tetap waspada karena virus (COVID-19) sebenarnya masih ada," ucapnya.

Suarjaya mengingatkan masyarakat Bali untuk tetap disiplin protokol kesehatan 6M dan melaksanakan vaksinasi COVID-19 bagi yang belum mendapatkan suntikan vaksin.

"Yang jelas, sejauh ini belum ada terdeteksi kasus Omicron di Bali. Namun, kemungkinan untuk masuk bisa saja, karena pintu-pintu masuk Bali terbuka," katanya.(ANTARA)

Load More