Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 30 Desember 2021 | 07:02 WIB
Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Markas Besar Maritim Johor menyatakan 14 korban selamat kapal tenggelam di perairan Johor Bahru, Rabu, masih ditahan di Pos Tanjung Sepang dan belum dilakukan serah terima karena tes usap belum selesai. [Foto : ANTARA]

SuaraBali.id - Lokasi kejadian kapal tenggelam di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia didatangi tim dari Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur guna melakukan identifikasi dan penanganan korban.

Tim tersebut berkoordinasi dengan otoritas Malaysia guna melakukan identifikasi dan penanganan.

“Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh Perwakilan RI, terdapat korban yang selamat maupun meninggal dunia yang ditemukan oleh kapal nelayan Malaysia kemudian diserahkan ke kapal nelayan Indonesia yang melintas di perairan tersebut,” demikian dikatakan dalam keterangan KBRI Kuala Lumpur yang diterima di Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Seperti diketahui, KBRI Kuala Lumpur telah menerima informasi awal dari otoritas Malaysia terkait kejadian kapal tenggelam yg membawa penumpang diduga warga negara Indonesia pada Jumat (24/12/2021).

“Diperkirakan kapal berangkat dari Batu Bara, Sumatera Utara, menuju Sekinchan, Selangor dan tenggelam di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia,” katanya.

Dilaporkan bahwa satu jenazah yang hanyut ditemukan dan diduga salah satu korban kapal tenggelam. Jenazah tersebut telah dibawa ke rumah sakit di Selangor untuk proses identifikasi oleh Kepolisian Malaysia.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti jumlah WNI yang menjadi penumpang kapal tersebut, namun KBRI Kuala Lumpur merujuk pada pemberitaan sebelumnya yang mengatakan kapal tersebut memuat 57 orang penumpang dan empat anak buah kapal (ABK).

“Proses pencarian dan patroli di perairan di sekitar kejadian tenggelamnya kapal tersebut masih terus dilakukan, baik oleh Otoritas Malaysia maupun Indonesia,” demikian KBRI Kuala Lumpur.

Load More