Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Desember 2021 | 10:40 WIB
Proyek pembangunan kampus Upaya Indonesia Damai di kawasan BTID Desa Serangan, Kota Denpasar, Selasa (28/12/2021). [Foto : ANTARA / Ni Luh Rhismawati]

SuaraBali.id - Sebuah kampus pusat pendidikan teknologi bergengsi dan bertaraf internasional di Provinsi Bali. Kampus tersebut adalah hasil Kerjasama antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama dengan Tsinghua University.

Kampus mulai dibangun di kawasan Bali Turtle Island Development (BTID) di Desa Serangan, Kota Denpasar. Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika di Denpasar, Selasa (29/12/2021). Pastika meyakini kawasan pendidikan berbasis teknologi itu akan dapat menjadi silicon valley-nya Indonesia.

Pastika menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi lokasi proyek pembangunan kampus bergengsi hasil kolaborasi dari dua universitas ternama dunia itu.

"Tsinghua University sebagai universitas nomor satu di Tiongkok bekerja sama dengan MIT, universitas nomor satu di Amerika dan dunia, membangun satu lembaga pendidikan di sini," katanya.

Selain itu menurutnya daerah ini juga menjadi pusat pendidikan teknologi paling bergengsi di dunia. Menurut Pastika, pembangunan kampus yang nantinya dinamakan Upaya Indonesia Damai (UID) tersebut sudah terencana saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali.

"Rektor Tsinghua University juga sudah pernah datang ketemu saya saat masih menjadi gubernur," ucapnya.

Namun, pembangunannya sempat tersendat karena kendala perizinan sehingga baru dimulai pengerjaannya pada 2021.

Dengan dibangun kampus teknologi bergengsi bertaraf internasional tersebut, Pastika menilai peranannya sangat penting bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali, manusia Indonesia dan bahkan manusia dunia.

Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, konsep kawasan pendidikan yang dibangun juga berlandaskan filosofi Tri Hita Karana yakni keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungan.

Apalagi di kawasan BTID itu juga sudah ada 400 ribu pohon cemara laut yang tumbuh dan ditanam sehingga sangat mendukung pembangunan kawasan pendidikan yang dirancang untuk memuliakan kelestarian alam itu.

Sementara itu, Agung Bhuana selaku legal and licensing PT BTID mengatakan proyek gedung utama kampus Upaya Indonesia Damai (UID) ditargetkan dapat dirampungkan pada Juli 2022.

Rencananya gedung utama kampus yang dibangun empat lantai itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 pada 2022 mendatang.

Selain gedung utama, juga akan dibangun sejumlah unit gedung pendukung, yang berlokasi berdekatan dengan gedung utama.

"Bapak Mangku Pastika yang sebelumnya telah merekomendasikan hak guna lahan ini pada 2012," ucap Agung Bhuana. (ANTARA)

Load More