SuaraBali.id - Setelah Ida Cokorda Pemecutan XI lebar atau meninggal dunia, akan dilakukan pelebon dengan prosesi Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana. Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI juga akan menggunakan bade tumpang solas atau sebelas, serta dikawal oleh arak-arakan ogoh-ogoh berbentuk raksasa.
Juru Bicara Puri Agung Pemecutan, AA. Ngurah Rai Sudarma, dalam jumpa pers Senin (27/12/2021) di Puri Agung Pemecutan, Denpasar, Bali. Kata dia, setiap simbol-simbol yang terdapat dalam prosesi itu memiliki makna.
Tak terkecuali ogoh-ogoh berbentuk raksasa yang disimbolkan sebagai sang butha yang membuka akses jalan sang raja menuju alam Sunia Loka. Puncak upacara nantinya akan digelar pada 21 Januari, yang akan dipuput oleh sebanyak 11 pendeta atau sulinggih.
Hal ini dipandang spesial oleh keluarga, sebab saat almarhum yang bernama asli Anak Agung Ngurah Manik Parasaa ini dinobatkan sebagai Raja Badung ke XI juga dipuput sebelas sulinggih.
"Semua ada filosofinya, seperti ogoh-ogoh itu merupakan membuka jalan agar tidak ada yang menghalangi perjalanan almarhum ke Surga," tuturnya sebagaimana diwartakan beritabali.com - Jaringan Suara.com.
Tahapan awal upacara itu akan dimulai pada 2 Januari 2022 mendatang, diawali proses nyiramin atau melelet hingga tanggal 21 Januari 2022.
Rai Sudarma menyebut, prosesi ini pernah digelar empat kali yakni pada 1962, 1986, 1993, 1998 dan saat ini 2021. Jika dihitung setelah wafatnya sang ayah atau Ida Cokorda Pemecutan X pada tahun 1986 berjarak 35 tahun.
Upacara skala besar ini disebutnya merupakan tradisi yang dilakukan terhadap generasi Puri Agung Pemecutan yang telah menerima gelar sebagai raja.
"Jadi bukan gagah-gagahan, kami mengenal wasudewa kutumbakan, namun ini, kita bersaudara semua, tapi ada sesana," tuturnya, didampingi anak bungsu almarhum yakni AAN. Gede Kertagama dan menantu pertama almarhum Ida Bagus Wesnawa.
Untuk menentukan jenis upacara tersebut keluarga memohon petunjuk kepada 7 sulinggih atau pendeta Hindu.
Sekilas tentang upacara tersebut, Bade yang digunakan sebagai tempat jenazah menuju Setra atau kuburan adat yaitu tumpang atau beratap sebelas. Juga akan ada arak-arakan ogoh-ogoh.
"Semua ada maknanya. Mungkin lalu lintas akan sedikit terhambat, mohon masyarakat memaklumi," ujar Rai yang juga Bendesa Adat Denpasar.
Semua atribut, termasuk Bade akan dibuat di halaman Puri. Kendati akan berlangsung lama dan melibatkan ribuan Krama dari ratusan desa adat, dia menyebut pihak keluarga tetap menghormati aturan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan.
Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan pihak terkait pengawasan prokes agar setiap tahap berjalan lancar. Rai menyebut, sejumlah kelompok yang ingin terlibat dalam prosesi itu diimbau agar menahan diri.
"Terutamanya warga Islam Kepaon kita minta janganlah lebih dari 25 orang, atau dengan bergiliran. Memang semangat warga Islam Kepaon luar biasa, setiap ada upacara besar di puri, selalu hadir," tutur Rai.
Terkait mencegah kerumunan juga, pihak keluarga tidak melibatkan Krama adat untuk ngiring, atau ikut ngaben.
"Pada tahun 1962 itu melibatkan 2.500 sane nyarengin. Namun karena pandemi, bukan kami menolak, sampai saat ini prosesi masih ngeraga," ungkapnya.
Sementara sang menantu, Ida Bagus Wesnawa menyebut upacara ini sekaligus menjadi momentum edukasi kepada generasi muda internal Puri maupun masyarakat umum, bahwa ada adat istiadat yang patut kita jaga kelestariannya.
Ia juga berharap ada sinergi antara pemerintah bersama Krama adat untuk menjaga kearifan lokal di tengah aturan-aturan pembatasan kegiatan sosial akibat pandemi. Sehingga ada jalan tengah agar adat di Bali tetap berjalan, juga selaras dengan kebijakan pemerintah.
Hai sudarma mengatakan acara ini termasuk telah mengalami penyederhanaan dibandingkan gelaran masa lampau, namun tidak menghilangkan pakem dari esensi upacara itu sendiri.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem