SuaraBali.id - Pemerintah Kota Mataram menyiapkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada awal Januari 2022 mendatang atau tepatnya pada Senin (3/1/2022).
Vaksinasi anak 6-11 tahun menggunakan vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang diberikan dengan interval waktu 14 hari.
Vaksinasi ini sudah dimulai di empat kabupaten/kota di Provinsi NTB sejak Kamis (16/12/2021), yakni di Sumbawa Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Tengah.
Total sasaran vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun di empat kabupaten/kota tersebut sebanyak 240 ribu orang.
Kota Mataram menjadi daerah kelima yang ditetapkan sebagai lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak 6-11 tahun.
Sebab saat penetapan dari Kemenkes RI pada pekan lalu, capaian vaksinasi lansia Kota Mataram sesuai syarat pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun belum tercapai.
Pemerintah Kota Mataram menargetkan vaksinasi lansia bisa tercapai pada pekan ini mengingat capaian per Minggu (19/12/2021) sudah mencapai 59,99 persen.
Namun, masih ada kendala lain yang menunda pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak di Kota Mataram.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr. Usman Hadi menjelaskan, vaksinasi anak 6-11 tahun Kota Mataram diundur karena berbarengan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
“Sementara vaksinasi BIAS ini dengan vaksinasi Covid-19 anak harus ada jeda paling minimal 1 bulan,” ujarnya ditemui Senin (20/12/2021).
Vaksinasi BIAS ini adalah program pemerintah untuk melindungi anak dari campak, difteri, dan tetanus. Vaksinasi BIAS di Kota Mataram seharusnya digelar pada Oktober lalu.
Tetapi ketersediaan vaksin memaksa pelaksanaannya diundur hingga awal Desember lalu.
“Jadi untuk vaksinasi covid-19 untuk anak kita efektifnya bisa mulai 3 Januari (2022) bulan depan,” kata Usman.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Mataram per 19 Desember 2021, vaksinasi Kota Mataram dosis pertama tercapai 103 persen dan dosis kedua 85 persen.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan