SuaraBali.id - Tari Kecak adalah sebuah tari yang popular yang kerap dipentaskan di Pulau Dewata. Tari Janger-Kercak Berjaya khususnya di era tahun 1937 silam. Di masa tersebut, tarian kecak Karangasem yang dinamai Janger - Kecak Tumpang juga sempat tersohor sampai ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Penari Janger-Kecak kebanyakan berasal dari wilayah Banjar Adat Wiryasari Amlapura, Desa Adat Karangasem. Mereka berangkat dari Karangasem menuju Makasar dengan cara menaiki kapal laut milik penjajah Belanda.
Namun kini, kejayaan tari kecak tumpang khas Bumi Lahar tersebut tinggal cerita. Seiring waktu berlalu dan perkembangan zaman, keberadaan tari Kecak tersebut nyaris terlupakan.
Terakhir kali, tarian ini dipentaskan oleh sekehe truna - truni Banjar Wiryasari Amlapura saat merayakan ulang tahunnya yang ke-63 tahun di wantilan setempat pada tanggal 28 Oktober 1991.
Kala itu, jumlah penari janger-kecak tumpang sebanyak 28 orang yang terdiri dari kecak 14 orang dan janger sebanyak 14 orang. Untuk pakaian yang digunakan terbilang seperti tari Kecak pada umumnya, hanya saja yang menjadi pembeda seperti namanya ("Tumpang"), di tengah - tengah tarian ada semacam pertunjukan atraksi formasi akrobatik bertingkat ke atas sampai 5-7 susunan penari.
"Ya dari cerita kakek saya, saat itu difasilitasi oleh Raja Karangasem Kecak Tumpang sempat dipentaskan hingga di Makassar, para penari dan pendukung lainnya naik kapal laut milik Belanda dalam perjalanan menuju ke Makasar, di sana saat dipentaskan, kata kakek saya warga sangat antusias menyaksikan," kata I Komang Pasek Antara, warga Banjar Adat Wiryasari Amlapura yang juga merupakan cucu dari salah satu penari Kecak Tumpang tersebut, Sabtu (11/12/2021).
Sebelumnya, Antara juga sempat menelusuri sejarah keberadaan “Janger-Kecak Tumpang” dengan mencoba mencari mantan penarinya tahun 1991 serta narasumber lainnya termasuk para pendirinya yang ikut pentas di Makasar.
Hanya saja, saat ditelusuri para pendiri yang sempat ikut pentas di Makasar semuanya telah almarhum. Sampai akhirnya menemukan salah satu mantan penarinya yang pernah ikut pentas terakhir pada tahun 1991 lalu bernama I Komang Kresna. Dari sana mantan penari ini mengungkapkan bahwa ia dilatih langsung oleh salah seorang penari yang pernah pentas di Makassar.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari