SuaraBali.id - Bersama pamannya, Alfianah (10), diantar menuju lereng Gunung Semeru di aliran lahar di Dusun Sumbersari wilayah Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Gadis kecil yang baru kelas 5 sekolah dasar itu tengah bersedih. Ia kehilangan ayah kandungnya saat gunung Semeru meletus pada Sabtu 4 Desember 2021. Didampingi sang ibu, Marhamah (31), Alfianah kemudian dipandu Relawan SAR untuk berdoa.
“Kami hanya ingin berdoa saja pak. Suami saya hilang dan belum ketemu setelah Semeru meletus, ini anak suami saya,” kata Marhamah dengan menahan pedih, Jumat (10/12/2021) pagi.
Marhumah dan Alfianah pun dicarikan tempat untuk Tim Relawan Bencana untuk berdoa di bawah lereng Semeru.
“Yang tabah ya Bu, yang tabah ya dik. Ini semua ujian. Mari saya pandu dan berdoa. Meminta pada Allah SWT agar ayah bisa diselamatkan,” ucap Andik Kurniawan, Relawan Bencana asal Jakarta yang memandu Alfianah berdoa sebagaimana dilansir dari beritajatim - Jaringan Suara.com.
Dengan suara merdu lantunan ayat suci yang dibacakan Andik selaku Tim SAR Bencana, suasana berubah jadi hening. Marhamah pun tak kuasa menahan tangis selama memanjatkan doa.
“Suami saya namanya Samsul Arifin, saat gunung meletus, suami saya sedang bekerja sebagai sopir di tambang pasir. Ini anaknya,” beber Marhamah.
Alfianah (10) Bocah kecil yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar itu, kehilangan ayah kandungnya saat gunung Semeru meletus pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Sudah 7 hari pasca erupsi Samsul belum diketahui keberadaannya. Diduga, Samsul masih tertimbun material letusan. Pasalnya, Samsul berada di sekitar truk pasir ketika Semeru meletus.
Saat kejadian erupsi, lanjut Marhamah, anak gadisnya sedang berada di rumah neneknya di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Supiturang, Pronojiwo, Lumajang. “Saat erupsi saya dan Alfianah ada di rumah orang tua saya di Oro Oro Ombo. Sementara suami saya ada di Curah Koboan mengangkut pasir,” tutur Marhamah.
“Semoga ayah segera ketemu,” kata Alfianah lirih.
Berita Terkait
-
Publik Curiga Larangan Drone di Bromo-Semeru Gegara Ada Kebun Ganja, Ini Kata Kemenhut
-
Klarifikasi Pihak BBTN Bromo Tengger Semeru Soal Pelarangan Drone, Ada Kaitan dengan Ladang Ganja?
-
Lagi Jadi Omongan, Segini Tarif Terbangkan Drone di Kawasan Gunung Bromo
-
Berkah Ramadan: Perajin Lumajang Kebanjiran Order Lukisan Bakar Kaligrafi
-
The Seven Summits Indonesia, Impian Terakhir Lilie Wijayati dan Elsa Laksono Taklukkan Puncak Carstensz
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem