Deretan 10 Wisata Ngawi yang Punya Pesona Mengagumkan

SuaraBali.id - Pesona wisata Jawa Timur seakan tidak pernah ada habisnya dan selalu membuat kesan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Wisata Ngawi merupakan salah satu destinasi wisata di wilayah Jawa Timur yang indah dan tidak membosankan.

Ngawi merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Tak heran, daerah ini menjadi jalur utama Solo-Surabaya. Lokasinya yang sebagian juga berupa dataran tinggi membuat daerah ini mempunyai banyak destinasi wisata.

Wisata Ngawi beraneka ragam, mulai dari air terjun, danau, gunung waduk serta wahan lainnya yang tidak kalah seru dan mempesona. Tidak hanya menikmati alamnya yang indah saja, kamu juga bisa mendapatkan edukasi dan pengetahuan saat berwisata di Ngawi.

Berikut daftar wisata Ngawi yang bisa kamu kunjungi:

Baca Juga: 10 Wisata Alam Malang, Indah dan Spektakuler

1. Benteng Van Den Bosch

Benteng Van Den Bosch termasuk dalam wisata sejarah. Tempat wisata ini juga populer dengan sebutan Benteng Pendem. Benteng ini sudah ada sejak 1845, sebagai saksi sejarah perlawanan Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda.

Benteng ini letaknya berada di dataran yang lebih rendah dibandingkan tanah di sekitarnya. Saat di sana kamu akan melihat kemegahan benteng sembari mencari spot menarik untuk foto. Lokasinya ada di Jl. Untung Suropati No.II, Pelem, Kecamatan Ngawi, Ngawi.

2. Bukit Kerek Indah

Bukit Kerek Indah merupakan tempat wisata favorit bagi kalangan milenial, sebab tempatnya sangat instagramable dan banyak spot yang bisa digunakan untuk foto. Diantara spot favorit di sana adalah ayunan serta jembatan kayu.

Baca Juga: Restorasi Benteng Van Den Bosch, Jokowi Pernah Berkunjung

Di atas bukit, kamu akan melihat aliran Sungai Bengawan Solo yang indah. Selain itu kamu juga bisa menikmati suasana sejuk di beberapa gazebo yang disediakan. Lokasinya ada di Jl. Bojonegoro-Ngawi, Napel, Kerek, Kec.Ngawi, Ngawi.

3. Kebun Teh Jamus

Kebun Teh Jamur merupakan salah satu tempat wisata yang berada di dataran tinggi, atau tepatnya di deretan kaki Gunung Lawu. Ketinggian kebun antara 800-1.200 mdpl. Di sana kamu akan merasakan suasana sejuk disertai pemandangan yang memukau.

Di sana kamu bisa melihat para petani yang ingin memetik daun teh, bahkan bisa melihat tata cara pengolahan teh. Di sana kamu bisa bermain flying fox, berkemah dan berenang. Banyak spot foto menarik di sana. Lokasinya ada di Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Ngawi.

4. Taman Wisata Tawun

Taman Wisata Tawun terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Madiun. Taman ini sering digunakan masyarakat sekitar sebagai tempat upacara adat Keduk Beji. Biasanya masyarakat menggelar upacara itu pada Selasa Kliwon.

Di tempat ini kamu akan melihat hewan bulus yang jumlahnya ribuan berkeliaran di sekitar kawasan wisata. Kamu juga bisa mencoba kolam renang seperti waterboom dan menikmati keindahan alam yang dikelilingi pepohonan. Lokasinya ada di Jl. Sunan Lawu, Dari, Tawun, Kasremen, Ngawi.

5. Air Terjun Pengantin

Lokasi Air Terjun Pengantin jauh dari keramaian, sehingga kamu bisa benar-benar menikmati keindahan alam yang murni. Dinamakan pengantin karena air terjun di sini ada dua dengan ketinggian yang sama yakni 12 meter.

Sebagian orang mungkin pernah mendengar air terjun pengantin. Sebab lokasi ini pernah dijadikan tempat Suting film horor. Namun, sebenarnya lokasi air terjun ini biasa saja dan tidak horor seperti yang dikisahkan dalam film. Lokasinya ada di Jl. Sabrang, Besek, Hargomulyi, Ngrambe, Ngawi.

6. Monumen Soerjo

Bangunan ini dibangun untuk mengenang jasa Gubernur Suryo dalam melawan pemberontakan PKI pada masa lalu. Di sebelah kanan dan kiri patung terdapat dua patung perwira polisi. Hal itu juga menggambarkan adanya polisi yang gugur pada saat itu.

Area taman monumen dilengkapi dengan 23 jenis tanaman langka, seperti cendana, sonokeling, sawo kecik, citradora dan lain-lain. Selain itu terdapat beberapa kijang dan jenis burung yang ada di sejumlah sangkar. Lokasinya ada di Jl.Raya Solo-Ngawi, Banjarejo, Pelang Kor, Tambakselo Barat, Kedunggalar, Ngawi.

7. Pesanggrahan Srigati

Pesanggrahan Srigati merupakan Pesanggrahan Raja Brawijaya, yakni kerajaan untuk makhluk ghaib. Sehingga wisata ini dikenal sebagai tempat wisata yang menyimpan nilai mistis.

Kamu bisa sembari belajar sejarah. Karena kamu bisa mengetahui sejarah Ngawi di tempat ini. Meski terkesan mistis, masih banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Lokasinya ada di Dusun Brendil, Babadan, Paron, Ngawi.

8. Museum Trinil

Museum Trinil sudah cukup populer di kalangan wisatawan, khusunya bagi anak sekolah atau orangtua. Di dalam museum ini kamu akan menyaksikan fosil-fosil pada zaman dahulu.

Di tempat ini, kamu bisa menyaksikan penemuan fosil purba pertama hasil pengamatan seorang tokoh terkenal, yakni Eugene Dubois. Temuan itu disebut dengan Phitecantopus Erecrtus. Lokasinya ada di Pilang, Kawu, Kedunggalar, Ngawi.

9. Wisata Selo Ondo

Wisata Selo Ondo terkenal dengan camping groundnya. Karena berada di Hutan Jogorogo dan kaki Gunung Lawu, kamu akan menikmati suasana sejuk dan indah, sembari melihat alam yang hijau. Kamu akan menikmati kesegaran asli air dari sumber Pegunungan Lawu.

Wisata Ngawi satu ini cocok untuk wisata keluarga. Selain itu kamu juga bisa menikmati wahana dan fasilitas lain yang disediakan pengelola, diantaranya adalah camping dan outbond. Lokasinya ada di Dusun Gagar, Desa Ngrayudan, Jogorogo, Ngawi.

10. Tirta Wisata Jahe Klenting

Tirta Wisata Jahe Klenting merupakan tempat wisata yang memiliki konsep kuliner in door dan out door. Selain kuliner, di dalam tempat wisata ini ada fasilitas kolam renang dan pemancingan.

Air kolam renangnya tidak mengandung kaporit, sehingga sangat nyaman dan aman untuk anak kecil. Di sekeliling kolam terdapat sejumlah gazebo yang terbuat dari bambu. Lokasinya ada di Dusun Blembem, Desa Jenggrik, Kedunggalar, Ngawi.

Itu tadi deretan Wisata Ngawi yang bisa kamu kunjungi. Jangan lupa siapkan list untuk menuju ke tempat wisata di atas untuk liburanmu selanjutnya.

Kontributor : Muhammad Aris Munandar